Suara.com - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu berjanji pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada tahun ini, yang ditaksir bisa mencapai 5 persen, akan jauh lebih berkualitas.
Kualitas pertumbuhan ekonomi yang dimaksud Febrio, bukan hanya soal angka tetapi juga harus disertai dengan penurunan angka kemiskinan, pengangguran hingga ketimpangan.
"Tetapi kita harus pastikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi itu akan disertai dengan kemiskinan terus juga menurun, ketimpangan juga akan terus membaik, dan penciptaan lapangan kerja baru harus lebih cepat lagi supaya kita menurunkan tingkat pengangguran kita ke level sebelum pandemi,” jelas Febrio dalam acara diskusi secara virtual, Kamis (10/2/2022).
Sebelumnya, laju pemulihan Ekonomi Indonesia pada tahun 2021 bergerak ke arah yang positif sebesar 3,69 persen, setelah terkontraksi pada 2020 lalu.
“Jadi data yang kemarin memang dirilis oleh BPS (pertumbuhan ekonomi Indonesia 3,69 persen) mengkonfirmasi outlook kita yang memang sudah kita pantau paling tidak dari sejak pertengahan tahun lalu,” katanya.
Febrio mengatakan, pada saat terjadi serangan Varian Delta, pemerintah secara cepat dan responsif melakukan pengendalian dan penanganan pandemi.
Anggaran PEN ditambahkan dan aparat di lapangan bergerak secara cepat untuk mengendalikan mobilitas masyarakat, sehingga laju penularan bisa relatif cepat diturunkan.
“Dan pertumbuhan ekonomi yang terlihat di kuartal ketiga memang tertekan, tapi kita berhasil dengan penanganan kondisi pandemi yang sangat efektif tersebut kita berhasil rebound dengan sangat kuat di kuartal keempat. Ini menjadi modal bagi kita,” tambah Febrio.
APBN 2021 telah bekerja secara efektif dalam merespon dampak pandemi Covid-19. Strategi kebijakan APBN yang antisipatif dan responsif didukung partisipasi masyarakat dan sektor swasta, menjadi faktor utama laju pemulihan ekonomi.
Baca Juga: Telah Lewati Gelombang Kedua Covid-19, Tahun Ini Ekonomi Indonesia Diprediksi Mulai Rebound
Level ekonomi pada tahun 2021 berhasil melampaui masa prapandemi (2019), menandakan pemulihan ekonomi nasional yang cepat dan kuat.
Pertumbuhan yang berkualitas juga ditunjukan dengan tingkat kemiskinan, ketimpangan dan pengangguran yang berhasil diturunkan kembali di tahun 2021.
Program perlindungan sosial dan pengentasan kemiskinan dalam APBN efektif menurunkan tingkat kemiskinan kembali ke level single digit menjadi 9,7 persen per September 2021, menuju ke tren perbaikan kesejahteraan masyarakat yang telah terjadi di masa prapandemi.
“Kita tahu bahwa tekanan dari pandemi itu arahnya adalah ke aktivitas ekonomi juga, itu artinya kita harus memilih dengan sangat kuat kelompok mana yang akan kita lindungi lebih kuat. Nah, dari awal memang dari sejak 2020 kita tahu bahwa miskin dan rentan (rumah tangga) lalu UMKM dan mikro (sisi usaha) itulah menjadi prioritas utama kita," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Jadwal Libur IHSG Desember 2025 dan Sepanjang Tahun 2026 Lengkap
-
Pemerintah Tetapkan Formula UMP Baru, Buruh atau Pengusaha yang Diuntungkan?
-
Gakkum ESDM Buka Suara Soal Viral Aktivitas Tambang di Gunung Slamet
-
COO Danantara Donny Oskaria Tinjau Lahan Relokasi Warga Korban Bencana di Aceh Tamiang
-
Program MBG Habiskan Anggaran Rp 52,9 Triliun, Baru Terserap 74,6% per Desember 2025
-
Kemenkeu Sentil Pemda Buntut Dana 'Nganggur' di Bank Tembus Rp 218,2 Triliun per November
-
Menperin: Harus Dibuat Malu Pembeli Produk Impor yang Sudah Diproduksi di Dalam Negeri
-
Target DEWA Melejit ke Rp750, Harga Saham Hari Ini Mulai Merangkak Naik
-
Purbaya Mudahkan Dana Transfer ke Daerah Terdampak Bencana Rp 43,8 Triliun Tahun Depan
-
Bank Mandiri Bagi Dividen Rp9,3 Triliun, Ini Jadwalnya