Suara.com - Pengrajin tahu dan tempe berencana kembali untuk mogok produksi, setelah mendapati harga kedelai yang tinggi sebagai bahan baku produksi tahu dan tempe. Mogok Produksi ini sempat terjadi, pada akhir tahun 2020 lalu yang juga diakibatkan oleh kenaikan harga kedelai.
Ketua Umum Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), Aip Syarifuddin membenarkan, sebagian dari pengrajin memang akan mogok produksi, terutama pengrajin di wilayah Jabodetabek.
"Ada (rencana mogok). Jadi sebagian yang mau mogok, di daerah jakarta, Jabodetabek, dan beberapa daerah lain," ujar Aip saat dihubungi, Senin (14/2/2022).
Menurut Aip, jika dipaksa untuk melakukan produksi, maka pengrajin akan terus mendapatkan kerugian. Sebab, keuntungan dari produksi yang dilakukan, ketika harga kedelai naik hanya cukup untuk keperluan sehari-hari.
"Ya keuntungannya itu hanya untuk makan, intinya itu, berbeda dengan pengusaha lain, bisnis, ini, untung jadi modal. Kalau tukang tahu tempe sampe ratusan tahun ya begini-begini aja, karena kultur budaya seperti itu," jelas dia.
Untuk mengatasi ini, Aip meminta pemerintah harus turun tangan dalam kenaikan harga kedelai. Salah satunya, dengan mengatur harga kedelai agar tidak terus-menerus mengalami kenaikan.
"Jangan naik seperti sekarang ini, naiknya setiap hari, sehari, dua hari naik lagi. Sehingga kalau kita bikin tempe, bikin tempe ini 3 hari, hari keempat baru jadi, jadi kalau kita bikin tempe, beli kedelai 20 kg tiap hari beli itu," imbuh dia.
Aip menambahkan, pemerintah juga tidak segan-segan untuk mengumumkan harga kedelai yang alami kenaikan. Hal ini, agar masyarakat mengerti, alasan sebenarnya harga tahu dan tempe dari pedagang naik.
"Makanya kita minta pemerintah tolong diumumkan, diekspose, bilang perlu naik karena harga kedelainya naik, minyak gorengnya juga naik," pungkas Aip.
Baca Juga: Harga Kedelai Naik Lagi, Produsen Tahu Tempe Kota Bandung Ancam Mogok Produksi
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Jelang Tahun Baru, Purbaya: Saya Pikir Menkeu Sudah Tenang 31 Desember
-
Sejarah! Produksi Sumur Minyak Rakyat Dibeli Pertamina di Jambi
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Kolaborasi dengan FC Barcelona, BRI Luncurkan Kartu Debit Edisi Khusus
-
Waspada Cuaca Ekstrem! Wamendag Pantau Pasokan Pangan dan Antisipasi Lonjakan Harga Cabai
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Kemenhub Baru Bilang Bali Sepi, Penumpang Pesawat Turun 2 Persen di Nataru
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
Industri Pengolahan RI Loyo di 2025 Gegara Tarif Trump Hingga Geopolitik