Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa pemerintah Indonesia akan sangat serius untuk membangun ekosistem kendaraan listrik. Menurut Jokowi langkah ini penting demi memperbaiki lingkungan hidup.
Hal tersebut dikatakan Jokowi dalam acara "Peluncuran Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta, Selasa (22/2/2022).
Turut hadir dalam kesempatan itu CEO Electrum Pandu Sjahrir, CEO Gojek Kevin Aluwi, CEO GoTo Andre Soelistyo, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan Direktur Utama PT Wika Industri Manufaktur (WIMA) Gesits.
"Perlu saya sampaikan bahwa sangat serius untuk masuk kepada energi baru terbarukan termasuk di dalamnya adalah menuju kepada kendaraan listrik," kata Jokowi.
Dirinya pun mengapresiasi langkah sejumlah perusahaan yang bakal membantu pemerintah untuk membangun ekosistem kendaraan listrik dari hulu hingga hilir.
"Dan kita harapkan sesuai dengan target kita nanti di 2020 untuk emisi karbon berada di angka 29 persen
Kemudian 2060 kita akan masuk ke emisi nol net zero carbon," ungkap Jokowi.
Oleh sebab itu dengan didukung ekosistem kendaraan listrik dari hulu sampai hilir diharapkan Indonesia bakal mampu merajai dan menjadi produsen dari kendaraan listrik dunia.
"Dan kita targetkan nanti di 2025, 2 juta kendaraan listrik bisa digunakan oleh masyarakat kita Indonesia dan selanjutnya kita akan menuju ke pasar-pasar ekspor," kata Jokowi.
Tak hanya itu, Jokowi pun berharap bahwa Indonesia bakal memiliki pabrik baterai kendaraan listrik dengan kapasitas besar. Begitu juga dengan kendaraan listriknya yang diproduksi di dalam negeri
Baca Juga: Jokowi: 80 Persen Biaya Pembangunan IKN Dari Investasi Langsung dan 20 Persen Diperkirakan APBN
"Diharapkan nanti pabrik baterai listriknya segera bisa selesai dalam jumlah yang kapasitas besar. Kemudian kendaraannya yang disini sudah ada Weka, Gesit juga akan di tingkatkan lagi kapasitas produksinya mungkin bekerjasama dengan perusahaan dari Taiwan Gogoro misalnya," papar Jokowi.
"Sehingga betul-betul ekosistem kendaraan listrik benar-benar terbangun dan siap untuk berkompetisi dengan negara-negara lain," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Minta Permenaker JHT Dicabut, Politikus PKS Sebut Pemerintah Menahan Hak Yang Dimiliki Rakyat
-
Presiden Joko Widodo Akan Resmikan Jalan Tol Terpanjang di Pulau Sulawesi
-
Perintah Jokowi, Menaker Bakal Revisi Aturan JHT Jadi Lebih Sederhana
-
Non Parpol, Jokowi Umumkan Kepala Otorita IKN Nusantara Minggu Depan
-
Jokowi: 80 Persen Biaya Pembangunan IKN Dari Investasi Langsung dan 20 Persen Diperkirakan APBN
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Grab Tawarkan Jaminan Tepat Waktu Kejar Pesawat dan Kompensasi Jutaan Rupiah
-
Kuota Mudik Gratis Nataru Masih Banyak, Cek Syarat dan Rutenya di Sini
-
Asuransi Simas Jiwa Terapkan ESG Lewat Rehabilitasi Mangrove
-
Baru Terjual 54 Persen, Kuota Diskon Tarif Kereta Api Nataru Masih Tersedia Banyak
-
Kemnaker Waspadai Regulasi Ketat IHT, Risiko PHK Intai Jutaan Pekerja Padat Karya
-
Tahapan Pengajuan KPR 2026, Kapan Sertifikat Rumah Diserahkan?
-
Harga Emas Antam Naik Konsisten Selama Sepekan, Level Dekati 2,5 Jutaan
-
Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM