Suara.com - Amerika Serikat (AS) secara resmi membatasi produk AS yang diekspor ke Rusia serta berbagai produk asing yang dibuat atau dibangun dengan teknologi AS.
Hal ini dilakukan pasca operasi militer Rusia ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022) kemarin. Salah seorang tokoh hukum di Ropes&Gray kepada Reuters menyebut, AS menolak semua pengajuan izin ekspor ke Rusia.
Sejumlah pakar menganggap hal ini akan sangat memengaruhi perkembangan perusahaan teknologi di AS.
Dengan adanya aturan ini, perusahaan-perusahaan yang memproduksi atau mengembangkan teknologi di luar negeri dengan alat dari AS wajib memenuhi lisensi meski hal itu jelas ditolak.
Pembatasan serupa juga diterapkan dalam beberapa tahun terakhir ke perusahaan yang mengirim teknologi China Huawei, yang berakhir memberi dampak luar biasa pada pasar ponsel.
Dengan putusan ini, sejumlah perusahaan memutuskan untuk menangguhkan sejumlah penjualan ke Rusia. Data dari pemerintah AS menyebut, ekspor dari AS ke Rusia dibatasi hanya USD6,4 miliar pada tahun 2021.
Meski demikian, tidak sedikit produk dari Asia yang dibuat dengan teknologi AS dan diekspor ke Rusia. Bahkan, Inggris, Kanada, Jepang, Australia, dan Selandia Baru juga memberlakukan pembatasan ekspor ke Rusia.
"Anda tidak akan bisa memasukkan teknologi baru ke negara lain," ujar Emily Kilcrease.
Larangan ini tidak berlaku untuk komponen ponsel, maupun ponsel dengan syarat tidak dikirimkan kepada pemerintah Rusia, pegawai Rusia, tentara Rusia atau yang berkaitan.
Baca Juga: Ngeri, Ini Dampak Perang Rusia-Ukraina ke Ekonomi Indonesia
Salah seorang pejabat senior AS berharap, semakin banyak negara di dunia yang membatasi ekspor ke Rusia. Pejabat yang identitasnya tidak disebutkan itu juga mengatakan bahwa China tidak dapat memasok kebutuhan militer penting Rusia, terutama untuk chip paling canggih.
Berita Terkait
- 
            
              Legenda AC Milan Andriy Shevchenko Bakar Semangat Rakyat Ukraina di Tengah Perang dengan Rusia
 - 
            
              Bak Bumi Dan Langit, Segini Perbandingan Kekuatan Militer Rusia Vs Ukraina
 - 
            
              Sembari Gendong Anak Kecil. Pensiunan TNI AD Gelar Aksi Tunggal "Stop War" Ukraina- Rusia di Manahan
 - 
            
              PAN Dukung Pelaksanaan Pemilu 2024 Diundur, Konflik Rusia dan Ukraina Jadi Salah Satu Pertimbangan
 - 
            
              Ngeri, Ini Dampak Perang Rusia-Ukraina ke Ekonomi Indonesia
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD
 - 
            
              Emiten Milik Sandiaga Uno SRTG Tekor Rp 2,43 Triliun di Kuartal III-2025
 - 
            
              Inflasi YoY Oktober 2,86 Persen, Mendagri: Masih Aman & Menyenangkan Produsen maupun Konsumen
 - 
            
              BSU Rp600 Ribu Cair November 2025? Cek Informasi Terbaru dan Syarat Penerima
 - 
            
              Jadi Piutang, WIKA Masih Tunggu Pembayaran Klaim Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Rp 5,01 T
 - 
            
              Negara Tanggung Jawab Siap Lunasi Utang Kereta Cepat Jakarta Bandung Rp 119,35 Triliun
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Anak Usaha ABMM Gelar MDP 2025, Kembangkan Kompetensi Peserta Luar Jawa
 - 
            
              Ditanya Angka Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2025, Menko Airlangga: Tunggu Besok!
 - 
            
              Ada Kabar Baik Buat Pemegang Saham GOTO