Suara.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyelenggarakan side event C20 Kick-Off Meeting. Dalam kegiatan ini, para peserta dapat berbagi pengalaman mengenai situasi kelompok rentan dan marjinal di Indonesia (khususnya pekerja) pada masa pandemi serta upaya dan kendala yang dihadapi dalam proses meningkatkan kondisi kehidupan sosial-ekonominya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi mengatakan, penyelenggaraan side event C20 Kick-Off Meeting berangkat dari semangat memulihkan ekonomi dari Pandemi Covid-19. Khususnya bagi kelompok rentan.
"Saya berharap melalui forum ini kita mengambil intisari dari upaya-upaya Indonesia, yang mungkin saja dapat menjadi contoh bagi warga negara dunia rentan lainnya," kata Anwar Sanusi saat memberikan sambutan bertajuk "Dari Indonesia, Berbuat Lebih kepada Warga Dunia yang Rentan" di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (8/3/2022).
Anwar Sanusi mengatakan, dampak pandemi dirasakan secara tidak merata pada kasus Indonesia. Dampak lebih berat dialami oleh angkatan kerja lapisan menengah-bawah, khususnya angkatan kerja perempuan.
Sedangkan pada kelompok pekerja, dampak pandemi lebih berat dirasakan oleh empat kelompok pekerja. Yakni, pekerja yang beralih dari lapangan usaha industri ke lapangan usaha pertanian, pekerja yang beralih dari sektor formal ke informal dan pekerja di lapangan usaha akomodasi makan-minum, serta pekerja migran.
Sementara itu, pada kategori pengangguran dampak pandemi dirasakan lebih berat oleh kelompok usia muda, berpendikan menengah, laki-laki, di perkotaan. Selain itu, kerentanan kondisi pekerja saat masa pandemi ini kemungkinan besar juga sangat dirasakan oleh pekerja penyandang disabilitas dan pekerja anak.
"Mengingat ketidakpastian ekonomi-politik global, kerentanan struktur ketenagakerjaan Indonesia pada masa pandemi dan momentum pelaksanaan G20, maka saya melihat bahwa acara diskusi kita pada pagi hari ini, sangat penting peranannya," katanya.
Anwar Sanusi menambahkan, Side Event C20 Kick-Off Meeting juga sekaligus berfungsi sebagai anti-tesis dari gejala-gejala nasionalisme sempit dan reaktif yang muncul dalam upaya pemulihan ekonomi global saat ini. Sebagai contoh, pada 2021 lalu terjadi fenomena vaccine nationalism. Yaitu, negara kaya mengutamakan stock vaksin secara berlebihan untuk negaranya sendiri dulu, sehingga distribusi vaksin dan pemulihan pandemi global menjadi tidak merata (World Economic Forum, 2021).
"Kita tentunya mengharapkan agar nasionalisme sempit seperti ini tidak menjalar kepada ranah kehidupan sosial-ekonomi lainnya. Apalagi semangat kita adalah semangat pembangunan inklusif, di mana kemanusiaan universal adalah pondasinya," ujarnya.
Baca Juga: Dukung UMKM, Kemnaker Kembangkan Tenaga Kerja Mandiri di Sektor Informal
Berita Terkait
-
Menaker: Hak Suara Pemerintah Indonesia di ILO Perlu Dimaksimalkan
-
Hormati Uji Materiil Permenaker 2022 di MA, Menaker: JHT Bukan untuk Kepentingan Pemerintah
-
Soroti Aturan JHT Terbaru, Fahri Hamzah Wanti-wanti Kemnaker Pakai Hadist Nabi
-
Menaker Sebut Pengembalian Program JHT Sesuai Fungsinya Telah Ditetapkan Sesuai Aspirasi Berbagai Stakeholder
-
Menaker Temui Pimpinan Serikat Pekerja dan Serikat Buruh Terkait JHT
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Fakta-Fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Spesifikasi E6900H dan Wheel Loader L980HEV SDLG Indonesia
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina