Suara.com - Investasi pada platform yang ilegal akhir akhir ini sedang santer diberitakan. Berdasarkan data dari Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan, total kerugian masyarakat akibat investasi bodong sudah mencapai 177 triliun rupiah lebih dalam kurun waktu 10 tahun.
Terkait maraknya investasi ilegal belakangan ini, Oscar Darmawan selaku CEO Indodax menghimbau masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh platform yang menjanjikan para investor dengan mendulang keuntungan secara instan dan fantastis.
“Investasi pada dasarnya bertujuan sebagai pelindung nilai aset dengan cara ditukarkan kepada aset lain bukan mencari keuntungan dari modal kecil dan mendapatkan hasil yang sangat besar dengan cepat. Untuk itu perlu dipahami bagaimana memilih investasi yang benar,” kata Oscar ditulis Jumat (11/3/2022).
Menurut Oscar, cara menentukan investasi yang baik dan benar adalah dengan memilih platform investasi yang resmi dan memilih produk investasi yang kita kenali dan kita mengerti.
Sebagai investor, investasi harus dicocokkan dengan profil risiko masing-masing. Investor perlu sabar, berkomitmen, dan tetap tenang ketika pasar sedang merah karena fluktuasi. Intinya, do your own research sebelum berinvestasi.
Untuk menghindari terjebak pada platform tidak berizin, investor perlu mencari tahu terlebih dahulu mengenai platform investasi mana sajakah yang berizin resmi dari pemerintah. Untuk kripto sendiri, pengawasan perdagangan berada di bawah Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) Kementerian Perdagangan.
Indodax merupakan platform jual beli kripto yang resmi karena telah mendapatkan legalitas dari BAPPEBTI, merupakan anggota dari Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI), serta memiliki tiga sertifikasi ISO
“Sehingga jika ada investor yang baru mulai terjun berinvestasi di kripto, harus bertransaksi di platform yang sudah mendapatkan legalitas dari Bappebti. Salah satunya INDODAX,” ujar Oscar.
Sebagai pelaku industri kripto, Oscar acap kali menemukan para investor pemula yang langsung terjun berinvestasi di kripto tanpa melihat kadar resiko masing masing dan tidak mempelajari terlebih dahulu apa itu kripto.
Baca Juga: Masyarakat Harus Jeli, Kenali Ciri-ciri Investasi Ilegal
“Banyak sekali saya temukan investor kripto yang berharap keuntungan besar dan cepat. Bahkan sampai menggunakan “uang panas” untuk membeli kripto dengan harapan bisa mendulang keuntungan secara cepat di beberapa waktu ke depan. Ketika market sedang merah mereka panik. Karena ya itu tadi, tidak menggunakan uang dingin. Padahal, justru momen momen market merah itu bisa dimanfaatkan untuk menambah portofolio investasi yang nantinya bisa dijual kembali ketika market sedang hijau sehingga bisa mendulang profit dari sana,” ujar Oscar.
Masih Kurangnya Edukasi kepada Masyarakat
Sebagai pelaku industri investasi, Oscar cukup menyayangkan nama baik investasi jadi tercoreng dengan munculnya pemberitaan mengenai platform investasi ilegal. Untuk itu, Oscar Darmawan mengajak seluruh platform investasi yang berizin dan resmi lainnya Bersama-sama memberikan edukasi secara masif seperti apa yang dilakukan oleh Indodax.
“Saya rasa, kurangnya edukasi terhadap masyarakat menjadi PR besar untuk pelaku industri keuangan. Maka dari itu, saya mengajak platform investasi berizin dan resmi lainnya untuk membantu masyarakat bisa melek berinvestasi di platform yang resmi dan berizin,” katanya.
Menurutnya, edukasi merupakan kewajiban Supaya masyarakat tidak mengalihkan uangnya justru kepada platform yang tidak berizin. Tentu ini sangat merugikan dan meresahkan.
“Di Indodax, kami memiliki platform edukasi gratis bernama Indodax Academy yang bisa diakses oleh siapapun. Tujuannya untuk memberikan edukasi dan pemahaman mengenai seluk beluk investasi kripto, teknologi blockchain dan lain lain. Harapannya, dengan adanya platform edukasi gratis ini, masyarakat bisa mengenal investasi kripto secara lebih mendalam dan membuat masyarakat Indonesia lebih melek lagi terhadap aset digital,” tutup Oscar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor