Suara.com - Langkah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang melantai di bursa efek Indonesia cukup mendapatkan banyak perhatian. Namun, GoTo nyatanya masih mencatat kerugian cukup besar hingga akhir September 2021.
Kerugian yang diderita GoTo mencapai Rp11,58 triliun, sementara laba bersih hanya mencapai Rp3,4 triliun. Sehingga, fusion dari dua perusahaan raksasa penyedia berbagai layanan di Indonesia itu harus bergerak cepat agar neraca keuangan mereka makin baik.
Terkait hal ini, Direktur Utama Gojek Tokopedia Andre Soelistyo mengaku sudah menyiapkan strategi agar perusahaan tersebut segera mendulang untung.
"Dengan adanya sinergi yang unik di ekosistem, kami sudah melihat akselerasi spending untuk user kami, saat kami menawarkan produk di ekosistem ini, meningkat cepat pascamerger," kata Andre, Selasa (15/3/2022).
Saat ini, menurut dia, growth transaction value (GTV) atau transaksi bruto perusahaan terus berkembang baik bersamaan dengan jumlah pengguna meski pemasukan dari lini ini masih cukup rendah.
Inovasi dan perkembangan GoTo yang terus bertumbuh ia yakini akan semakin memperkuat pendapatan hingga catat kinerja positif.
Andre optimistis, seiring peningkatan take rate tersebut, pendapatan bruto perseroan akan meningkat lebih cepat daripada peningkatan GTV atau transaksi bruto.
Secara terpisah, Direktur GoTo Gojek Tokopedia Kevin Aluwi mengaku, GoTo akan terus memperbaiki diri pada tiap kuartal kinerja.
"Setiap kuartal kami tingkatkan monetisasi, kami cari efisiensi tersebut. Kami yakin dalam jangka menengah, sustainabilitas atau profitabilitas itu akan datang," kata dia.
Baca Juga: Driver Gojek Bisa Beli Saham GoTo
Kerugian GoTo berasal dari pengembangan kegiatan operasional, penawaran produk, basis dan jejaring konsumen. Selain itu juga biaya penjualan dan pemasaran untuk meningkatkan basis konsumen, biaya penyusutan dan amortisasi sehubungan dengan perangkat lunak.
Ditambah lagi, pengembangan teknologi dan infrastruktur dan beban gaji serta pengembangan karyawan memakan biaya yang tidak sedikit demi perkembangan usaha yang dinamis.
Meski optimis, GoTo kemungkinan besar belum dapat mencatat laba bersih dalam waktu dekat. Namun, Manajemen meyakini hal itu akan datang seiring dengan perusahaan yang semakin berkembang di masa depan.
Berita Terkait
-
Investor Ritel, Mitra Ojol Hingga Pengusaha UMKM Online Bisa Beli Saham GoTo, Ini Kata Dirut Ajaib
-
Komut GoTo Berharap IPO Jadi Momen Membahagiakan
-
Mitra Driver Gojek Tak Berharap Muluk-muluk soal IPO GoTo: Sejahterakan Saja Dulu
-
Saham GoTo Bakal Senasib dengan Bukalapak?
-
Driver Gojek Bisa Beli Saham GoTo
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan
-
Penerimaan Bea Cukai Tembus Rp 269,4 Triliun per November 2025, Naik 4,5%
-
BUMI Borong Saham Australia, Ini Alasan di Balik Akuisisi Jubilee Metals
-
Kemenkeu Klaim Penerimaan Pajak Membaik di November 2025, Negara Kantongi Rp 1.634 Triliun
-
BRI Peduli Siapkan Posko Tanggap Darurat di Sejumlah Titik Bencana Sumatra
-
Kapitalisasi Kripto Global Capai 3 Triliun Dolar AS, Bitcoin Uji Level Kunci
-
Kenaikan Harga Perak Mingguan Lampaui Emas, Jadi Primadona Baru di Akhir 2025
-
Target Mandatori Semester II-2025, ESDM Mulai Uji Coba B50 ke Alat-alat Berat
-
Ritel dan UMKM Soroti Larangan Kawasan Tanpa Rokok, Potensi Rugi Puluhan Triliun
-
Jurus Bahlil Amankan Stok BBM di Wilayah Rawan Bencana Selama Nataru