Suara.com - Asian Development Bank (ADB) mengungkapkan laporan bahwa 4,7 juta orang di negara-negara Asia Tenggara jatuh miskin akibat pandemi covid-19 pada tahun 2021 lalu.
Laporan ADB itu menyebutkan, orang-orang jatuh miskin itu hanya hidup dengan biaya USD 1,90 per hari. Selain itu, 9,3 juta pekerjaan hilang akibat pandemi pada tahun lalu.
"Pandemi telah menyebabkan meluasnya pengangguran, memperburuk ketidaksetaraan, dan meningkatkan tingkat kemiskinan, terutama di kalangan perempuan, pekerja muda, dan lansia di Asia Tenggara," kata Presiden ADB Masatsugu Asakawa seperti dikutip dari CNBC, Jumat (18/3/2022).
Banyak negara di Asia Tenggara telah kehilangan keuntungan ekonomi dan pembangunan yang diperoleh dengan susah payah karena mereka terus berjuang dengan penyebaran varian Covid omicron.
Meskipun ADB memperkirakan pertumbuhan 5,1% pada tahun 2022 karena tingkat vaksinasi yang lebih tinggi mendorong ekonomi untuk dibuka kembali, ADB memperingatkan bahwa varian baru dapat memangkas pertumbuhan sebanyak 0,8%.
Negara-negara dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi yang dilaporkan di kawasan ini sejak pandemi dimulai adalah Vietnam (6,55 juta), Indonesia (5,91 juta), dan Malaysia (3,87 juta).
"Dampak pandemi terhadap kemiskinan dan pengangguran kemungkinan akan berlanjut karena pekerja yang tidak aktif menjadi tidak terampil dan akses orang miskin terhadap peluang semakin memburuk. Ketika ini terjadi, penurunan ketidaksetaraan akan berpindah antar generasi," kata ADB dalam laporannya.
ADB optimis bahwa ekonomi Asia Tenggara mulai pulih. Hal ini terlihat dari tanda-tanda pemulihan dalam pariwisata.
Namun ADB menyebut, negara-negara Asia Tenggara secara umum dalam kondisi ekonomi yang baik meskipun ada Covid.
"Pariwisata cenderung bangkit kembali dan menjadi lebih kuat melalui siklus dari yang kami harapkan," kata kata Wakil Presiden ADB Ahmed Saeed.
ADB mengatakan pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara dapat meningkat sebesar 1,5% jika pengeluaran kesehatan di kawasan ini mencapai sekitar 5% dari produk domestik bruto, dibandingkan dengan 3% pada tahun 2021.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun