Suara.com - Meski perhelatan MotoGP sudah berakhir, namun kebijakan terhadap jam operasional bagi pelaku usaha kuliner belum dicabut sehingga mereka masih dizinkan buka sampai pukul 24.00 Wita atau jam 12 malam.
Hal ini sebagaimana disampaikan Wali Kota Mataram Mohan Roliskana bahwa kebijakan jam operasional bagi pelaku usaha kuliner masih berlaku hingga tiga hari ke depan.
"Begitu MotoGP usai, kita tidak serta merta mencabut kebijakan itu, tapi kita masih memberikan waktu tiga hari lagi bagi pelaku usaha kuliner untuk beroperasi sampai jam 12 malam," katanya.
Alasannya, kata wali kota, para tamu penonton MotoGP ini pulang secara bertahap karena ada juga yang menjadwalkan untuk jalan-jalan setelah nonton MotoGP.
"Jadi kita masih ingin menjamu para tamu dengan memberikan kemudahan mendapatkan berbagai kuliner khas yang ada di Pulau Lombok," katanya.
Setelah tiga hari ke depan, lanjut wali kota, mulai Kamis (31/3), untuk jam operasional pelaku usaha kuliner kembali pada regulasi awal yakni maksimal beroperasi hingga pukul 22.00 Wita atau jam 10 malam.
Wali kota mengatakan, kebijakan tambahan waktu jam malam itu dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi para tamu MotoGP khususnya yang berada di Kota Mataram mendapatkan kebutuhan dasar terutama makanan.
Terhadap kebijakan itu, sebelum MotoGP pemerintah kota sudah memanggil manajemen pelaku usaha hotel, restoran, termasuk manajemen mal agar dapat menyiapkan diri.
"Ajang MotoGP berdampak pada bergeraknya ekonomi masyarakat serta menjadi momentum untuk kembali bangkit perekonomian di tengah pandemi COVID-19," katanya.
Baca Juga: Ngeri! Detik-detik Petir Sambar Lintasan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Sampai Mengeluarkan Api
Berita Terkait
-
Tak Hanya MotoGP Mandalika, Louis Vuitton Pernah Berkali-kali Pakai Jasa Pawang Hujan
-
Video Lawas UAS Kembali Viral, Boleh Gunakan Jasa Pawang Hujan, Tapi Ada Syaratnya
-
7 Potret Aksi Rara Istiani Wulandari, Ibu-Ibu Pawang Hujan Curi Perhatian Dunia
-
Ngeri! Detik-detik Petir Sambar Lintasan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Sampai Mengeluarkan Api
-
Sebelum Viral Pawang Hujan MotoGP Mandalika, Pawang Hujan Banten Diundang Saat Pertandingan Tinju Muhammad Ali
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Inflasi Tembus 0,18 Persen, Bank Indonesia : Kenaikan Harga Emas Jadi Biang Kerok
-
Jadi BP BUMN, 12 Poin Penting Perubahan UU BUMN: Wamen Dilarang Jadi Komisaris
-
Mulai Bangkit, Rupiah Makin Perkasa Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Daftar Konglomerat Kelas Kakap yang Beli Patriot Bond, Ada Barito Hingga Djarum
-
Sah! Kementerian BUMN Berubah Jadi Badan Pengatur BUMN
-
Lowongan Kerja dan Gaji PT KAI Commuter Oktober 2025, Ada 8 Posisi Lulusan D3 dan S1
-
Kilang Minyak Dumai Kebakaran, Stok BBM Pertamina Gimana?
-
AI Jadi Kunci Efisiensi Bisnis, Produktivitas Perusahaan Bisa Naik 40 Persen
-
Uang Pensiun DPR Digugat, Berapa Nominal yang Diterima Pensiunan DPR per Bulan?
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar