Berdasarkan lima indikator penilaian tersebut, transportation dan education merupakan indikator unggulan bagi PresUniv, karena berhasil memperoleh 1.200 dari 1.800 poin untuk keduanya.
Untuk tahun mendatang, Temmy menyampaikan, strategi yang akan dilakukan lebih berfokus pada indikator yang masih memiliki banyak peluang untuk ditingkatkan.
Indikator-indikator tersebut meliputi energy and climate change, waste dan water.
“Kami melihat masih banyak peluang untuk meningkatkan skor pada tiga indikator tersebut. Untuk mencapainya kami perlu melakukan instalasi dan membangun infrastruktur yang sesuai,” ungkapnya.
Temmy berharap capaian ini dapat meningkatkan pemahaman seluruh civitas academica agar lebih termotivasi dalam melaksanakan program-program yang terkait keberlanjutan pengelolaan lingkungan di kampus.
Menurut Temmy, universitas merupakan tempat proses belajar mengajar untuk semua rumpun ilmu, termasuk ilmu yang terkait dengan pengelolaan dan keberlanjutan sumber daya alam dan lingkungan.
“Dengan masuknya konsep keberlanjutan pada universitas, maka ini secara otomatis akan masuk pada konsep Tri Dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.” katanya.
Kata Temmy lebih lanjut, ilmu pengetahuan yang tercakup dalam Tri Dharma perguruan tinggi secara formal akan ada dalam mata kuliah yang terkait, termasuk diskusi, tugas-tugas, serta dalam kegiatan-kegiatannya. Begitu pula dengan implementasinya melalui pengabdian masyarakat dan diseminasi hasil kegiatan dan penelitian dalam publikasi ilmiah maupun media sosial populer.
“Ini perlu terus kami lakukan untuk mencapai kualitas lulusan PresUniv yang mempunyai pengetahuan, pengalaman, serta kemampuan implementasi terkait konsep keberlanjutan yang diperlukan pada dunia kerja saat ini, baik di bidang industri, pemerintahan, penelitian, maupun eco-preneurs,” ungkapnya.
Baca Juga: 3 Jalur Penerapan MBKM di PresUniv
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas