Suara.com - Pemerintah Indonesia mengeluarkan aturan baru untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng dengan mewajibkan industri menyediakan minyak curah dengan patokan harga tertinggi Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram.
Langkah itu diambil untuk menjaga stabilitas dan kepastian serta keterjangkauan harga minyak goreng curah di tingkat konsumen.
Namun faktanya, bukannya bikin senang masyarakat, ketersedian minyak curah ini justru langka dan mahal.
Kasirun (50), pedagang gorengan di Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengatakan sebelum harga minyak goreng mahal seperti sekarang, dia memakai minyak goreng kemasan.
Setelah harga eceran tertinggi minyak kemasan dicabut pemerintah, dia beralih menggunakan minyak goreng curah karena harga minyak goreng kemasan tak dapat dijangkau Kasirun lagi.
"Ini sudah beberapa hari pakai minyak goreng curah, katanya, kan, disubsidi lebih murah," katanya.
Namun setali tiga uang, minyak goreng curah sekarang menjadi langka. Kalaupun ada, harganya mahal.
"Kemarin saya beli sudah Rp20 ribu per liter," kata perantau asal Indramayu.
Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia Reynaldi Sarijowan menyebut kelangkaan minyak goreng curah disebabkan distribusi yang tak merata.
"Kami pantau harga hari ini minyak goreng curah berada di Rp18 ribu sampai Rp20 ribu di sejumlah pasar tradisional di Jabodetabek," kata Reynaldi saat dikonfirmasi Suara.com, Rabu (23/3/2022).
"Poinnya adalah minyak goreng curah harus terdistribusi merata diseluruh pasar tradisional, kuncinya itu mengingat Ramadhan akan datang sebentar lagi."
Saat ini, kata dia, permintaan terhadap minyak goreng sangat tinggi, sementara ketersedian di pasar sangat minim sehingga itulah yang menjadi alasan kenapa harga minyak curah ini tiba-tiba meroket tajam.
"Kami mendorong pemerintah agar pendistribusian minyak goreng curah ini bisa merata diseluruh pasar," katanya.
Harga minyak goreng jelan Ramadhan kian tak terjangkau, khususnya minyak goreng curah. Padahal, negara melalui Kementerian Perdagangan sudah menetapkan harga eceran tertinggi minyak goreng curah sebesar Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram.
Berita Terkait
-
Modus Curang! MinyaKita Dikemas Ulang Jadi Minyak Curah
-
Setelah Naik Harga, Minyak Goreng Curah Kemasan MinyaKita Langka
-
Siap-siap! Harga MinyaKita Bakal Naik Bisa Jadi Rp 15.000/Liter
-
Pelaku Usaha Klaim Alami Rugi Ratusan Miliar Gegara Kebijakan Minyak Goreng
-
Zulkifli Hasan: Harga Kebutuhan Naik Dampak Peningkatan Aktivitas Ekonomi Pasca COVID-19
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan