Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) turut memberikan peran besarnya dalam menyosialisasikan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), guna menyukseskan Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI).
Salah satu yang dilakukan Kominfo adalah ikut menyukseskan Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2022 yang digelar di Nusa Dua Bali pada 22-25 Maret 2022.
"Kominfo mulai 22-25 Maret 2022 siap mendukung dan mensosialisasikan terkait program ini," kata Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Septriana Tangkary ditulis Kamis (24/3/2022).
Dalam kesempatan itu, Septriana mengungkapkan jika pihaknya akan menggelar talksow P3DN BBI yang ditayangkan di salah satu televisi swasta pada 23 Maret 2022, dengan menghadirkan narasumber-narasumber berkompeten dari kementerian/lembaga terkait.
"Kita sudah mempersiapkan Bapak Menperin (Menteri Perindustrian,red) dan Kepala LKPP untuk bisa hadir," ujar Septriana.
Diharapkan para narasumber ini bisa menyampaikan secara jelas terkait capaian dan target P3DN, guna menyukseskan BBI.
Selain itu, pada 25 Maret 2022, Kominfo juga akan menggelar konferensi pers terkait P3DN BBI yang akan menghadirkan beberapa narasumber dari kementerian dan lembaga yang hadir di acara Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2022.
"Harapannya adalah kita bisa menggerakkan dan berkolaborasi bersama serta guyub untuk bisa menyampaikan kebijakan- kebijakan dari seluruh kementerian yang berperan penting," jelas dia.
Untuk diketahui, dalam mengoptimalkan P3DN, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengadakan Business Matching di Nusa Dua, Bali, pada 22-24 Maret 2022.
Baca Juga: PNM Gelar Pameran Usaha di Event Mandalika Experience EXPO 2022
Kegiatan dengan tema “Business Matching Pengadaan Produk Dalam Negeri dan UMKM 2022″ ini menghadirkan sekitar 1.000 peserta yang berasal dari perwakilan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan industri serta para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pembelian dan penggunaan produk dalam negeri oleh instansi pemerintah. Sementara itu, pelaku industri dalam negeri atau UMKM, IKM, dan artisan akan mendapatkan jaminan pasar sehingga dapat mempersiapkan produksinya untuk bisa memenuhi kebutuhan pasar.
Kegiatan Business Matching juga merupakan bagian dari etape yang telah dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap pra Business Matching dengan melakukan interkoneksi data melalui aplikasi milik pemerintah seperti SIPD milik Kementerian Dalam Negeri, SAKTI milik Kementerian Keuangan, dan SIRUP milik LKPP yang akan terkoneksi dengan Sistem Informasi P3DN (SIP3DN) milik Kementerian Perindustrian.
Tahap berikutnya, pelaksanaan Business Matching, dan dilanjutkan Business Matching lanjutan dalam bentuk fisik atau virtual, serta pengawasan dan pengendalian.
Business Matching virtual dapat diakses melalui dashboard milik Kemenperin yang berisi informasi potensi pembelian, jumlah paket, dan jumlah produsen dalam negeri.
Kegiatan ini diharapkan juga dapat menjadi jembatan antara instansi pemerintah dan BUMN sebagai pengguna produk dalam negeri dalam memenuhi kebutuhan belanjanya melalui industri dalam negeri.
Gerakan nasional BBI
Bangga Buatan Indonesia (BBI) merupakan gerakan nasional mendorong masyarakat mencintai produksi dalam negeri khususnya produk usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM). Berbentuk gotong royong bersama untuk Indonesia, yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Mei 2020.
UMKM terbukti mampu menjadi fondasi perekonomian nasional dan memiliki daya tahan dari goncangan krisis ekonomi sejak 1998. Bahkan saat dunia terdampak pandemi COVID-19, sektor ini jadi salah satu penopang perekonomian nasional.
Untuk itu gerakan ini pun butuh peningkatan kualitas dan daya saing melalui pengembangan ekosistem dan upaya-upaya lainnya. Perkembangan teknologi selama pandemi turut menegaskan pola perdagangan online, salah satunya menjadi cara yang jadi pilihan masyarakat untuk mengembangkan potensi.
Sejak pencanangan tahun lalu, Gernas BBI berhasil mengajak lebih dari 3,8 juta pelaku kreatif dan UMKM untuk on boarding ke platform e-commerce. Angka ini lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebanyak 2 juta UMKM. Saat ini tersedia 86 konten pelatihan di situs Bangga Buatan Indonesia yang dapat diakses oleh pelaku UMKM. Ada pula penyaluran modal melalui program digital kreatif UMKM oleh Himbara.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya