Suara.com - Indra Bekti turut jadi salah satu pihak yang terseret dalam kasus dugaan investasi bodong platform Triumph DeFi (Decentralized Finance) karena dugaan kontrak brand ambassador.
Menanggapi hal ini, melalui kanal Youtube miliknya, Indra Bekti menyebut, dirinya memang pernah menjalin kerja sama dengan Triumph DeFi.
"Jadi saya mau jelasin bahwa saya memang mendapatkan kerja sama dengan yang namanya aplikasi yang dinamakan investasinya tuh, Triumph, ya. Koin Triumph," kata dia, dikutip pada Selasa (29/3/2022).
Meski membenarkan bahwa dirinya menjadi BA dari Triumph DeFi, Indra mengaku sama sekali tidak menerima keuntungan dari Triumph meski diberikan akses member.
"Sata bekerja sebagai profesional dan kemudian juga saya tidak ada hubungan apa pun mengenai mereka yang mungkin ingin bergabung dengan Triumph. Saya tidak menerima apa pun, tidak menerima sepeser pun dari keuntungan mereka atau apa gitu, ya. Jadi, saya sama sekali tidak ada menerima uang apa pun dari member-member tersebut," tambah Indra.
Ia sendiri juga mengaku sudah menyampaikan Surat Pemutusan Hubungan Kerja Sama sejak 13 Oktober 2021 lalu, yang ditandatangani oleh CEO Triumph DeFi, Lukman Hakim.
Terkait adanya tuduhan bahwa dirinya berperan sebagai Affiliator, ia membantah hal itu dan sama sekali tidak menerima keuntungan dari Triumph.
"Jadi, intinya, saya hanya brand ambassador dan bukan affiliator yang mungkin menerima keuntungan dari kerugian orang lain. Tidak seperti itu, ya," ungkap dia.
Sebelumnya, Indra Bekti ramai diperbincangkan di media sosial karena namanya terseret dalam kasus Triumph DeFi. Salah satu korban mengatakan, Indra Bekti sebagai brand ambasador yang pernah mempromosikan aplikasi investasi tersebut di seminar yang diselenggarakan oleh Triumph Defi.
Baca Juga: Korban Investasi Bodong Muncul Lagi, Kali Ini Seret Artis Inisial IB
Berita Terkait
-
Indra Bekti Minta Setop Dikaitkan dengan Kasus Investasi Bodong
-
Indra Bekti Akui Pernah Promosikan Aplikasi Triumph, Tapi...
-
Indra Bekti Bantah Terlibat Investasi Bodong: Saya Bukan Afiliator
-
Ada Transaksi Kripto Mencurigakan Senilai Rp1,6 Triliun, Milik Afiliator Trading?
-
Korban Investasi Bodong Muncul Lagi, Kali Ini Seret Artis Inisial IB
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Pusing! Pedagang Lapor Harga Pangan Melonjak di Nataru, Cabai Rawit Tembus Rp 80.000/Kg
-
Support Pembiayaan, BSI Dukung Program Makan Bergizi Gratis
-
Apresiasi Ferry Irwandi, IKAPPI Usul Skema Distribusi Masif untuk Tekan Harga Pangan
-
Awas! Ada 4 Bakteri Berbahaya di Bawang Bombai Ilegal
-
Danantara Guyur Pinjaman Rp 2 Triliun ke BTN, Buat Apa?
-
Maknai Natal 2025, BRI Peduli Wujudkan Kepedulian Melalui Penyaluran Puluhan Ribu Paket Sembako
-
Transformasi Makin Cepat, Potensi Ekonomi Digital Bisa Tembus 360 Miliar Dolar AS
-
Pemerintah Bangun Pabrik Pupuk NPK Nitrat Pertama, Bisa Bikin Petani Bisa Hemat?
-
Kementerian ESDM Tambah Stok LPG di Sumut: Persentase Ketersedian Tembus 108 Persen
-
Simas Insurtech Bayar Klaim Asuransi Kendaraan Rp 1,3 Miliar ke Korban Banjir Sumatera