Suara.com - Prospek bisnis komoditas nikel PT Aneka Tambang Tbk (Antam) diprediksi semakin menjanjikan. Namun, hal ini bukanlah dampak dari kabar investasi Tesla di Indonesia, melainkan karena optimalisasi produksi dari smelter dan terjaminnya pasokan listrik hingga puluhan tahun.
“Optimalisasi smelter dan jaminan ketersediaan listrik menjadi faktor penting, selain mengamankan Antam dari potensi fluktuasi produksi nikel juga dapat meningkatkan pertumbuhan pendapatan perusahaan,” kata analis pasar dari GK Invest Lukman Hakeem, Selasa (29/2/2022).
Untuk diketahui, harga nikel mengalami kenaikan yang tajam sepanjang tahun 2022, salah satunya karena perang di Ukraina.
Dampaknya, prospek harga nikel diperkirakan masih cukup baik dan menjanjikan, meskipun perang antara Rusia dan Ukraina usai sudah sekalipun.
Selain itu, tingginya harga minyak mentah dunia, memacu pengalihan teknologi otomotif dengan bahan baku minyak fosil menjadi listrik semakin mendesak dan cepat. “Ini akan membuka pintu bagi naiknya harga nikel yang lebih luas,” kata Lukman.
Antam melalui informasi resmi mereka menjelaskan, selama 2021 Antam mencatatkan produksi feronikel (unaudited) sebesar 25.818 ton nikel dalam feronikel (TNi).
Produksi bijih nikel (unaudited) Antam yang digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel dan penjualan kepada pelanggan domestik juga mencapai 11,01 juta wet metric ton (wmt), meningkat 131 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan dengan tingkat produksi tahun 2020 sebesar 4,76 juta.
Sementara, kinerja penjualan bijih nikel Antam sepanjang 2021 mencapai 7,64 juta wmt, tumbuh 132 persen dari realisasi penjualan di tahun 2020 sebesar 3,30 juta wmt.
Diversifikasi hasil tambang yang dilakukan Antam juga perlu diapresiasi, karena memungkinkan bagi perseroan untuk menghindari kerugian dan sekaligus meraup keuntungan yang lebih maksimal.
Baca Juga: Awal Pekan Ini, Harga Emas Antam Nyaris Sejuta per Gram
Seperti fenomena pada awal 2020, di mana Antam terancam mengalami pelemahan yang cukup tajam, terutama akibat dampak pandemi COVID-19.
“Namun, situasi itu berubah dan Antam kembali menguat karena sektor usaha yang dilakukan juga mengalami peningkatan, termasuk di sektor feronikel dan emas,” kata Lukman dikutip via Antara.
Diungkapkan, sektor feronikel dan emas dinilai mampu menjadi pengganti ketika satu sektor mengalami penurunan dan pelemahan.
Dengan produksi feronikel, Antam memiliki produk lain sebagai substitusi atau pengganti kinerja fundamental apabila salah satu produknya mengalami koreksi.
Berita Terkait
-
Serba-serbi Koleksi Mobil Mewah Will Smith, Paling Murah Rp 1,2 Miliar
-
Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok Rp 14.000/Gram
-
Tesla Berikan Perimbangan Atas Kerugian Sektor Energi di Bursa Saham Amerika Serikat
-
Alih-alih Adakan Lembur, Tesla Gigafactory Shanghai Mesti Lockdown untuk Uji COVID-19
-
Awal Pekan Ini, Harga Emas Antam Nyaris Sejuta per Gram
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
LRT Jabodebek Gangguan Hingga Pengguna Jalan di Pinggir Rel, Apa Penyebabnya?
-
Harga Emas Antam Hari Turun! Saatnya Borong Lagi?
-
Tukin PNS ESDM Naik 100 Persen, Bahlil: Saya Tidak Segan Merumahkan Kalian
-
GMFI Cetak Laporan Mentereng, Rights Issue Jadi Momentum Bangkit?
-
4 Fakta Dim Sum Bonds (SUN Yuan) Indonesia Senilai Rp13,2 Triliun
-
2 Cara Cek dan Daftar DTKS Online untuk Mendapatkan Bansos Pemerintah
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Pemerintah Diminta Untuk Pikir-pikir Terapkan Kebijakan B50
-
Proyek Tol Serang-Panimbang Ditargetkan Rampung 2027
-
Prabowo Mau Kirim 500 Ribu Tenaga Kerja ke Luar Negeri, Siapkan Anggaran Rp 8 Triliun