Suara.com - Penyitaan bayaran penyanyi Rossa yang dihasilkan dari manggung di acara DNA Pro mendapatkan perhatian dari warganet. Pasalnya, Polri beralasan, penyitaan yang dilakukan Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim merujuk pada hukum yang berlaku.
Namun, belakangan hal ini dianggap aneh oleh sebagian pihak, salah satunya tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir turut angkat bicara soal kasus robot tranding DNA Pro yang menyeret penyanyi Rossa.
"Gak bener ini cara kerjanya Polisi. Pihak ketiga yang kerja secara profesional dan legal masa harus disita uang honornya," heran Gus Nadir melalui akun twitternya, Minggu (24/04/2022) lalu.
"Lain halnya kalau dia kerjasama melakukan tindak pidana. Berarti Teh Rossa jadinya nyanyi gak dibayar dong?," ujarnya lagi.
Hal ini juga mendapat kritikan dari warganet karen Rossa dianggap hanya menerima upah hasil dirinya menyanyi.
"So many questions. 1. Kenapa harus dibalikin? Kan ini kontrak kerja. Sah. 2. Dibalikin ke siapa? Ke DNA Pro? Ke rekening polisi? Ke kas negara? 3. Terus kl dibalikin duitnya utk korban atau utk siapa? Lieur pisan ini logikanya gimana sih. Rossa berhak menerima upah kerja," tulis Ligwina Hananto.
"Ya kalau caranya begini, seluruh transaksi keuangan yang pernah dilakukan DNA Pro ke berbagai pihak juga kudu disita, bahkan sekadar bayar toilet buat kencing sekalipun. Mikirnya lho," ujar Sam_Ardi.
Rossa sebelumnya telah memenuhi panggilan kepolisian dan dikabarkan Rossa sudah mengembalikan fee menyanyi dari DNA Pro sekitar Rp172 juta. Bayaran itu dia dapat saat manggung di acara DNA Pro akhir 2021.
Rossa mengaku tak tahu bila kegiatan robot trading yang dilakukan DNA Pro diduga melanggar hukum. Ia menegaskan hanya bernyanyi sesuai kontrak dari manajemen.
Baca Juga: Kiki Saputri Bandingkan Kasus DNA Pro dengan Korupsi: Sumpah Aneh Banget!
Selain Rossa, deretan artis seperti Yossi P-Project, Nowela, Putri Una dan Virzha disebut ikut terseret dengan aliran dana DNA Pro. Bahkan belakangan Billy Syahputra juga dihubung-hubungkan dengan Daniel Zii, salah satu petinggi DNA Pro.
Berita Terkait
-
Sejumlah 11.297 Warga Daftar Mudik Gratis Polri, Terbanyak Tujuan Jawa Tengah
-
Bebas Pulkam, Mabes Polri Pastikan Tak Bakal Putar Balik Kendaraan Pemudik yang Belum Vaksin Covid-19
-
Hari Ini Polri Uji Coba Ganjil Genap di Tol Cikampek, Simak Titik Lokasinya!
-
Soroti Kasus Rossa Soal DNA Pro, Gus Nadir Beri Komentar Pedas: Nggak Bener Ini Cara Kerjanya Polisi
-
Kiki Saputri Bandingkan Kasus DNA Pro dengan Korupsi: Sumpah Aneh Banget!
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
Terkini
-
Setelah Cukai, Menkeu Purbaya Mau Harga Rokok Eceran Tak Naik Tahun Depan
-
Anggaran Rp 200 Triliun Mulai Dikebut, Menkeu Purbaya Akui Masih Ada Bank Minta Tambah
-
Konsisten Berkinerja Unggul, BRI Raih 2 Penghargaan Bergengsi dalam Indonesia Economic Summit 2025
-
Tiket Antrean KJP Subsidi Pasar Jaya Bermasalah? Ini Cara Daftar dan Solusinya
-
Terbit Era Jokowi, Status PSN PIK 2 Milik Aguan Dicoret Prabowo
-
Dorong Digitalisasi Tata Kelola Legal Berbasis AI, Telkom Luncurkan TELIS 2.0
-
Jaya Real Property (JRPT) Siapkan Dana Rp 100 Miliar untuk Buyback Saham
-
Di Tengah Krisis Energi Dunia, Otomasi Jadi Tameng Baru Ketahanan Listrik Global
-
IHSG Menguat Tipis di Sesi I, Tarif Trump ke China Jadi Pemicu
-
Ekonom: Freeport Buka Peluang Baru bagi Papua