Suara.com - Seorang narasumber anonim menuturkan kepada Reuters bahwa Binance belum lama ini membagikan data tokoh oposisi kepada intelijen Rusia demi kepentingan bisnis dan menyebarkan pengaruh di dalam negara.
Namun demikian, kabar ini dibantah oleh Juru bicara Binance hingga membuat kantor berita Reuters menurunkan berita ini.
Dalam artikel tersebut menyebutkan bahwa Binance memberikan data berupa nama, alamat dan data lainnya kepada intelijen Rusia, yakni Rosfinmonitoring.
“Pada saat itu, Rosfinmonitoring atau Rosfin, sedang menyelidiki transaksi Bitcoin bernilai jutaan dolar yang dikumpulkan oleh tokoh pemimpin oposisi Rusia yang dipenjara, yakni Alexei Navalny. Kripto itu digunakan untuk membiayai gerakan untuk mengungkap dugaan korupsi di pemerintahan Presiden Vladimir Putin,” tulis Reuters, berdasarkan pernyataan sumber-sumber anonim, yang merupakan mitra bisnis Binance.
Kantor berita Reuters mengklaim, mereka memiliki dokumen otentik yang menunjukkan percakapan antara Binance dengan pihak terkait.
Menurut sumber itu, Kepala Binance untuk Eropa Timur dan Rusia, Gleb Kostarev, menyetujui permintaan Rosfin dan membagikan data klien.
“Saya tidak punya banyak pilihan terkait kasus itu,” tulis Reuters mengutip pernyataan Kostarev kepada mitra bisnisnya via surel.
Hal ini diklaim sebagai salah satu bagian dari upaya Binance untuk membangun hubungan dengan lembaga pemerintah Rusia agar bisa memperluas bisnisnya negara tersebut.
Melansir dari Blockchainmedia Binance jadi salah satu perusahaan yang tetap beroperasi di Rusia usai operasi militer di Ukraina. Padahal, Ukraina sudah meminta Binance segera memblokir pengguna dari Rusia.
Baca Juga: Siapa Adik Indra Kenz? Ini Profil dan Peran Nathania Kesuma Dalam Kasus Binomo, Kini Jadi Tersangka
Juru bicara Binance dikutip pada Selasa (26/4/2022) mengatakan, mereka sudah tidak aktif menjalin komunikasi dengan pemerintah Rusia sejak adanya konflik.
Binance juga menegaskan bahwa pihaknya menghormati sanksi yang diberikan oleh Barat meski tidak memutus layanan bagi warga Rusia.
Berita Terkait
-
Harga Kripto Dogecoin Langsung Meroket Usai Elon Musk Beli Twitter
-
Game Lokal Dorong Utilisasi Aset Kripto di Indonesia
-
Makin Merana, Bitcoin Diprediksi Bertahan di Bawah 40.000 Dolar AS Selama April
-
CEO Indodax: Sisihkan THR untuk Investasi, Tapi Jangan Sampai FOMO
-
Siapa Adik Indra Kenz? Ini Profil dan Peran Nathania Kesuma Dalam Kasus Binomo, Kini Jadi Tersangka
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Bank Indonesia Salurkan Likuiditas Rp393 Triliun, Bank Asing Juga Kecipratan
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
Harga Emas Turun Lagi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Melemah, Antam 'Hilang' di Pegadaian
-
Tabungan Masyarakat Indonesia di Bank Mandiri Tembus Rp 1.884 Triliun
-
Pemutihan BI Checking Bagi KPR Rumah Subsidi, Kapan Direalisasikan?
-
BMRI Kuartal III: Kredit Korporasi Melesat, Kualitas Aset Solid, Dividen Menggoda
-
5 Fakta Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan, Benarkah Iuran Jadi Gratis?
-
Hingga September BP Batam Sedot Investasi Rp54,7 Triliun
-
Bank Mandiri Klaim Sudah Salurkan Rp40,7 T Dana Menkeu Purbaya