Suara.com - Analis Ciptadana Sekuritas Yasmin Soulisa, menyebut kemampuan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) membaca kebutuhan pasar menjadi kunci bagi perseroan untuk meningkatkan penjualan properti.
Dalam publikasi risetnya, analis juga menyampaikan bahwa LPKR merupakan pengembang dengan segmen kuat di perumahan yang menyasar pembeli pertama atau first-time home buyers.
"Pada tahun 2021, penjualan rumah tapak LPKR naik 88,3% YoY (year on year) menjadi Rp3,11 triliun, berkontribusi 62,6% dari total pra penjualan. Hal ini menunjukkan LPKR mampu membaca kebutuhan pasar saat ini dan melakukan eksekusi strategi yang tepat. Selain itu, LPKR membukukan pendapatan real estate Rp4,41 triliun pada tahun 2021, naik 35,5% YoY seiring dengan peningkatan bisnis properti yang didukung sejumlah proyek residensial Waterfront Estates di Cikarang, Cendana Homes di Lippo Village, dan unit apartemen di Holland Village Jakarta. LPKR juga mengandalkan proyek Embarcadero di Bintaro, Hillcrest & Fairview di Lippo Village, dan Orange County di Cikarang. Hal itu membuat pra penjualan LPKR melonjak 86% YoY menjadi Rp4,96 triliun pada tahun 2021," jelasnya ditulis Kamis (12/5/2022).
Yasmin memprediksi LPKR mampu meraih target pra penjualan Rp5,2 triliun di tahun 2022. Dari sisi pendapatan, LPKR juga berpotensi meraih Rp18,33 triliun di tahun 2022, naik 10,8% YoY dari Rp16,53 triliun pada tahun 2021.
"LPKR juga diprediksi mencatatkan laba operasi Rp2,32 triliun di tahun 2022, dibandingkan dengan Rp1,49 triliun pada tahun 2021, dengan potensi laba bersih Rp66 miliar di tahun 2022," paparnya.
CEO LPKR John Riady menargetkan pra penjualan pada tahun 2022 mencapai Rp5,2 triliun, atau naik 5% dari realisasi tahun sebelumnya yang sebesar Rp4,96 triliun.
Strategi LPKR antara lain meluncurkan klaster produk rumah tapak baru yang menjawab permintaan dari para first-time home buyers.
"Di samping itu, melakukan penetrasi pasar yang lebih luas pada segmen high income dan apartemen mid-rise, serta meningkatkan permintaan terhadap unit apartemen siap huni,” jelasnya.
John menambahkan bahwa LPKR melihat kesempatan yang besar untuk memperluas penetrasi pasar dengan memperkenalkan produk-produk baru dengan harga yang beragam.
Baca Juga: LPKR Bukukan Pendapatan Rp 3,34 Triliun di Kuartal I-2022
“LKPR memulai dengan melakukan consumer research untuk memahami aspirasi dan motivasi segmen market kami,” tegas John.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen