Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mengukuhkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), guna menekan angka stunting pada anak khususnya di Jawa Tengah.
Dengan pengukuhan TPPS ini Ganjar mengatakan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari data ibu hamil sebanyak mungkin melalui program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng) yang digagas sejak tahun 2016.
Ganjar menyebutkan, ditemukan kasus kandungan bermasalah 20 persen di Jawa Tengah. Oleh karena itu, Ganjar mendorong TPPS, BKKBN dan perguruan tinggi (one student one client) untuk mendampingi.
"Kira-kira dari kandungan yang bermasalah itu 20 persen. Maka 20 persen ini harus ada yang mendampingi. Bisa BKKBN, atau mengajak perguruan tinggi melalui one student one client. Jadi satu mahasiswa mendampingi ibu hamil," kata Ganjar, Kamis (19/5/2022).
Ganjar menambahkan, jika data ibu hamil sudah terkumpul dan ada yang mendampingi, maka dilakukan edukasi hingga intervensi dari pihak berwenang, sehingga memudahkan akses kesehatan bagi masyarakat.
"Kalau itu sudah semua, edukasi kepada masyarakat. Ada banyak yang bisa kita libatkan, mungkin intervensi gizi, kesejahteraan, akses kesehatan. Seringkali akses ini tidak mudah dan mereka diam saja, ini bahaya. Maka perlu dicari," ujar Ganjar.
Tak hanya itu, Ganjar mengimbau kepada pasangan yang ingin menikah agar tiga bulan sebelum menikah, memastikan kondisi kesehatannya terlebih dahulu agar tak menimbulkan masalah kesehatan berkepanjangan.
Dengan pencegahan sedini mungkin ini, Ganjar mengharapkan angka stunting atau gizi buruk pada anak di seribu hari pertama itu bisa ditekan serendah mungkin.
"Mudah-mudahan pencegahan makin dini bisa dilakukan. Tiga bulan sebelum nikah harapannya suami istri dicek kesehatannya. Kalau dua-duanya sehat, insya Allah ini bisa mencegah. Jadi improvement perbaikan sistem terus kita lakukan," tutur Ganjar.
Baca Juga: Jateng Targetkan 2023 Angka Stunting Turun Menjadi 14 Persen
Sebelumnya, Jawa Tengah masuk dalam 12 provinsi yang diprioritaskan Presiden RI Joko Widodo dalam pengentasan stunting pada anak.
Data dari Studi Status Gizi Indonesia mencatat, angka stunting di Jawa Tengah tahun 2021 berada di angka 20 persen. Hal itu membuat Jawa Tengah sebagai provinsi dengan angka stunting terendah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya