Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membeberkan data soal makin pulihnya kondisi Perekonomian Indonesia usai dihantam Pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir.
Sri Mulyani mengatakan, salah satu indikator ekonomi yang makin pulih yakni soal pendapatan negara.
Ia mengemukakan, hingga April 2022 pendapatan negara mengalami pertumbuhan hingga 45,9 persen menanjak dari posisi akhir Maret 2022 yang tumbuh 32,1 persen. Secara nominal, angkanya yang senilai Rp853,6 triliun utamanya ditopang oleh penerimaan perpajakan.
Sementara penerimaan perpajakan hingga April 2022 tercatat senilai Rp676,1 triliun, terdiri atas penerimaan pajak Rp567,7 triliun serta kepabeanan dan cukai Rp108,4 triliun. Adapun dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP), realisasinya Rp177,4 triliun.
"Pajak tumbuh kuat sampai akhir April. Realisasi penerimaan pajak adalah Rp567,69 triliun, atau 48,8 persen dari target APBN. Tumbuh 51,49 persen dari tahun lalu," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita pada Senin (23/5/2022).
Sri Mulyani juga mengatakan, pertumbuhan penerimaan yang sangat tinggi pada bulan April 2022 ini terutama didukung oleh penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Badan Tahunan, sejalan dengan jatuh tempo penyampaian surat pemberitahuan tahunan (SPT) PPh Badan.
Selain itu, ini juga didorong oleh transaksi ekonomi yang meningkat menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri serta pergeseran pembayaran PPh 21 atas Tunjangan Hari Raya (THR) ke bulan April 2022.
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Penyebab Cloudflare Down, Sebabkan Jutaan Website dan AI Lumpuh
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
Terkini
-
e-Commerce Hingga 'Bisnis' Trump Diprediksi Rugi Miliaran Dolar Akibat Cloudflare Down
-
Bank Mandiri Perkuat Ekspansi Layanan Treasury untuk Dorong Percepatan Ekonomi Nasional
-
Gaji dan Harta Kekayaan Cucun Ahmad Syamsurijal
-
Cara Mengaktifkan Kembali BPJS Kesehatan setelah Resign, Bisa Lewat Aplikasi atau Offline
-
Triliunan Rupiah Menguap Gegara Bitcoin Anjlok, Ini Fakta-fakta yang Wajib Diketahui
-
BRI Raih 3 Penghargaan di Asia Sustainability Reporting Awards 2025 untuk Kinerja Berkelanjutan
-
Bansos dan BLTS Tahap Dua Cair Pekan Ini, Mensos Ungkap Hasil Verifikasi DTSEN
-
IHSG Loyo di Akhir Perdagangan ke Level 8.300, Diwarnai Aksi Ambil Untung Hari Ini
-
Inovasi Daur Ulang Sampah Plastik BRI Dapat Dukungan Menteri UMKM dan Raffi Ahmad
-
Gubernur BI: Redenominasi Rupiah Perlu Waktu 6 Tahun