Suara.com - Harga emas melesat ke level tertinggi dalam dua minggu pada perdagangan Selasa, karena daya tarik logam safe-haven itu terangkat penurunan dolar AS dan imbal hasil US Treasury di tengah selera risiko yang lemah di pasar keuangan.
Mengutip CNBC, Rabu (25/5/2022) harga emas di pasar spot naik 0,6 persen menjadi USD1.865,07 per ounce, setelah mencapai level tertinggi sejak 9 Mei di USD1.868,69 pada awal sesi.
Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup melonjak hampir 1 persen menjadi USD1.865,4.
"Pelemahan Indeks Dolar (Indeks DXY) bersama dengan imbal hasil US Treasury dari level tertinggi baru-baru ini memberikan lingkungan yang mendukung bagi emas," kata David Meger, Direktur High Ridge Futures.
Dolar AS mencapai level terendah satu bulan, sementara imbal hasil US Treasury 10-tahun sedikit lebih rendah karena pelemahan ekuitas menghidupkan kembali permintaan safe-haven untuk surat utang tersebut.
"Trader emas semakin mempertanyakan kesediaan The Fed untuk masuk ke dalam resesi, karena kekhawatiran ekonomi yang berkembang menghembuskan napas ke pasar emas. Aliran naik dari CTA bersama dengan pertumbuhan di ETF mendukung pemulihan," tulis analis TD Securities dalam sebuah catatan.
Logam kuning dipandang sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa krisis ekonomi dan lindung nilai terhadap inflasi, tetapi kenaikan suku bunga cenderung membebani emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Dengan Federal Reserve meningkatkan perjuangannya melawan inflasi tertinggi selama 40 tahun, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan bahwa dia mendesak kehati-hatian untuk menghindari memicu "dislokasi ekonomi yang signifikan" dengan kenaikan suku bunga yang terlalu tajam.
"Sekarang kita tahu apa yang kita dapatkan dari The Fed, kita dapat berargumen bahwa emas sekali lagi memiliki jalur yang cukup jelas untuk bergerak maju," papar Meger, menyoroti pasar yang masih mempertanyakan apakah kenaikan suku bunga akan cukup untuk mencegah tekanan inflasi dalam jangka pendek.
Baca Juga: Harga Emas Antam Menguat Tipis Hari Ini, Saatnya Dijual?
Sementara itu harga perak di pasar spot melejit 1,3 persen menjadi USD22,05 per ounce, platinum turun 0,6 persen menjadi USD952,80 dan paladium naik 0,5 persen menjadi USD2.002,19.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
Terkini
-
Bahllil Beberkan Alasan Pemerintah Tunjuk Pertamina Jadi Importir Tunggal BBM
-
Analis: Harga Emas Menuju USD4.000, Trader Perlu Cermati Peluang
-
OJK Catat Likuiditas Bank 'Banjir' Usai Guyuran Dana Rp200 Triliun dari Menkeu
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Harga Emas Antam Pecah Rekor Lagi Tembus Lebih dari Rp2,1 Juta, Ini Penyebabnya
-
Stok Bensin di SPBU Shell dan BP Banyak Kosong, Menteri Bahlil Sarankan Swasta Beli ke Pertamina
-
Jadi Sekjen Kementerian ESDM, Bahlil Beri Tugas Ahmad Erani Yustika Percepat Hilirasi Energi
-
Mekaarprenuer PNM Tingkatkan Produksi Usaha & Dukung Kemandirian Ekonomi Perempuan
-
IHSG Dekati 8.000, Melawan Pelemahan Bursa Asia Jelang Putusan Suku Bunga The Fed
-
Waskita Karya Kembali Masuk Top 50 Emiten dalam The 16th IICD CG Award 2025