Suara.com - Harga emas anjlok pada akhir perdagangan karena aksi ambil untung setelah dolar AS bangkit dari level terendah 1 bulan di tengah stabilisasi imbal hasil obligasi pemerintah AS dan menjelang rilis risalah pertemuan kebijakan terakhir Federal Reserve.
Mengutip CNBC, Kamis (26/5/2022) harga emas di pasar spot turun 0,7 persen menjadi USD1.853,80 per ounce, setelah jatuh 1,3 persen menjadi USD1.842,49 di awal sesi.
Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup menyusut sekitar 1 persen menjadi USD1.846,3 per ounce.
Semua peserta pada pertemuan kebijakan Federal Reserve 3-4 Mei mendukung kenaikan suku bunga setengah persen untuk memerangi inflasi yang mengancam akan bergerak lebih tinggi tanpa tindakan bank sentral, berdasarkan risalah tersebut.
Emas memangkas kerugian setelah risalah tersebut dirilis, namun tetap lebih rendah, melemah hampir sepanjang hari karena penguatan dolar.
"Kendati risalah tersebut secara luas sejalan dengan ekspektasi pasar, The Fed menyatakan kenaikan 50 bps kemungkinan akan sesuai pada pertemuan Juni dan Juli," kata Suki Cooper, analis Standard Chartered.
Meski emas sering dilihat sebagai lindung nilai terhadap inflasi, kenaikan suku bunga mengikis daya tariknya karena cenderung mengangkat yield obligasi, meningkatkan opportunity cost memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.
Sementara itu, Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde mendapatkan dukungan untuk rencananya menaikkan suku bunga dari wilayah negatif musim panas ini.
Sementara itu harga perak di pasar spot turun 0,5 persen menjadi USD21,99 per ounce, platinum melemah 0,6 persen menjadi USD948,95 dan paladium naik 0,1 persen menjadi USD2.008,22.
Baca Juga: Harga Emas Melesat ke Level Tertingginya Dalam Dua Minggu Terakhir, Ini Sebabnya
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Sepi Peminat, Ford Pangkas 1.000 Karyawan di Divisi Mobil Listrik
-
Bansos Beras Lanjut, 18 Juta Keluarga Dapat Beras 10 Kg pada Oktober-November
-
Harapan Buruh pada Menkeu Purbaya: Jangan Naikkan Cukai Rokok!
-
OJK Akui Mayoritas Bank Revisi Target Jadi Lebih Konservatif, Ekonomi Belum Menentu?
-
Pertamina Berhasil Reduksi 1 Juta Ton Emisi Karbon, Disebut Sebagai Pelopor Industri Hijau
-
Pemerintah Dorong Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pengusaha UMKM, Dukung UMKM Naik Kelas
-
Rp11 Miliar untuk Mimpi Anak Morosi: Sekolah Baru, Harapan Baru
-
Dulu Joao Mota Ngeluh, Ternyata Kini Agrinas Pangan Nusantara Sudah Punya Anggaran
-
Kekhawatiran Buruh Banyak PHK Jika Menkeu Purbaya Putuskan Kenaikan Cukai
-
Investor Mulai Percaya Kebijakan Menkeu Purbaya, IHSG Meroket