Suara.com - PT. PP Presisi Tbk. bakal menerbitkan surat utang atau obligasi sebesar Rp500 milar. Obligasi ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan dengan total dana yang dihimpun sebesar Rp1 triliun.
Direktur Utama PP Presisi Rully Noviandar mengatakan penawaran umum berkelanjutan I tahap I ini telah mendapatkan peringkat atau rating idBBB+ (Triple B Plus) dari PT. Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).
Sedangkan alokasi penggunaan dana akan digunakan sebesar 70% untuk belanja modal atau capital expenditure (Capex) dan 30% digunakan untuk modal kerja perusahaan.
"Capex yang akan kami belanjakan melalui dana obligasi tersebut akan digunakan untuk mendukung peningkatan produksi maupun penambahan kontrak baru pada proyek-proyek jasa pertambangan," ujar Rully dalam konferensi pers virtual, Senin (30/5/2022).
Dalam penerbitan obligasi ini, PPRE telah menunjuk 3 perusahaan sekuritas sebagai penjamin pelaksanan emisi (PPE) atau Joint Lead Underwriter (JLU) yaitu BNI Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, CIMB Niaga Sekuritas.
Sedangkan, untuk profesi penunjang lainnya, PPRE menunjuk PT. Bank Rakyat Indonesia sebagai wali amanat, Jusuf Indradewa & Partner selaku konsultan hukum Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito selaku notaris.
"PP Presisi akan melaksanakan masa bookbuilding mulai dari tanggal 30 Mei sd 13 Juni 2022, dimana masa penawaran umum rencana akan dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2022 dan rencana penjatahan dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2022 sehingga diperkirakan surat utang tersebut akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 1 Juli 2022," kata dia.
Associate Director CIMB Niaga Sekuritas Jerry Dennis menambahkan obligasi berkelanjutan I tahap I PP Presisi tahun 2022 ini terbagi dalam dua seri yakni seri A dengan tenor 3 tahun dan seri B memiliki tenor 5 tahun.
"Seri A dengan tenor tiga tahun 9-10,5% dan kemudian seri B untuk 5 tahun 9,5-11%," kata Jerry.
Baca Juga: Hingga April 2022, Total Kontrak Baru PT PP Presisi Capai Rp1,5 Triliun
Berita Terkait
-
PPRE Beberkan Strategi Daya Saing BUMN di Tengah Gempuran Kontraktor Swasta
-
Emiten PPRE Pakai Strategi ESG Bidik Kepercayaan Investor Global
-
Melonjak 60 Persen, PPRE Raih Kontrak Baru Rp 3,2 Triliun hingga Kuartal II-2025
-
Emiten Kontruksi PPRE Sabet Kontrak Baru Rp 144 Miliar di Papua
-
Emiten Kontruksi Pertambangan PPRE Setujui Tak Bagi Dividen Laba Bersih 2024
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Bos Garuda Indonesia Bicara Suntikan Dana Rp 23,67 Triliun dari Danantara
-
Waduh, Aliran Modal Asing Indonesia yang Kabur Tembus Rp 3,79 Triliun
-
Isyaratkan Aksi Korporasi, Saham BRRC Dipantau Investor
-
Askrindo Catat Laba Rp687 Miliar Setelah Pajak
-
Nilai Tambah Industri Pengolahan RI Peringkat 1 ASEAN Kalahkan Thailand
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil, per Gram Belum Tembus Rp 2,5 Juta
-
Menteri Hanif: RI Naik Pangkat, Resmi Pimpin 'Gudang Karbon Raksasa' Dunia
-
Banyak Orang Masih Sulit Akses Kredit, Pindar Jadi Solusi?
-
611 Pinjol Ilegal Diblokir hingga Temukan Jual Beli Visa Umroh
-
Harga Bitcoin Tengah Ambruk, Investor Disarankan Ambil Langkah Ini