Suara.com - Pada tahun 2021, Link Net memulai perjalanannya untuk mengimplementasikan aspek lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan (ESG) ke dalam setiap proses bisnis Perseroan.
Sebagai bagian dari langkah awal program ini, Link Net memulai proses pengumpulan dan pelaporan data secara menyeluruh. Dengan memiliki data yang komprehensif terkait aspek ESG, termasuk penggunaan energi, limbah, sumber daya manusia, serta air, manajemen memiliki data berkualitas tinggi yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan bisnis.
Sebagai bagian dari inisiatif ESG Perseroan, Link Net telah mempublikasikan Laporan Keberlanjutan perdana untuk tahun 2021 dengan judul: 'Sustaining Our Way of Life'.
Link Net turut berpartisipasi di dalam pertumbuhan ekonomi, infrastruktur dan pengembangan komunitas, serta meningkatkan peluang bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia dalam setiap tahap kehidupan.
Dengan demikian, Link Net berkontribusi untuk meningkatkan kehidupan masyarakat Indonesia dan akan terus melanjutkan perjalanan ini di masa depan.
Link Net menambahkan 56.994 homes passed ke dalam jaringannya pada 1Q2022, menjadikan total jaringan Perseroan sebanyak 2.926.827 homes passed.
Walau tingkat churn tetap tinggi, namun terdapat penurunan sejak 4Q2021. Perseroan mengambil langkah yang signifikan tidak hanya untuk melakukan upsell kepada pelanggan existing, namun juga untuk mengurangi tingkat churn terutama pada pelanggan baru.
Akibat tingkat churn yang lebih tinggi, jumlah pelanggan Link Net menurun kurang lebih 2,9 ribu pelanggan pada 1Q2022. Total pelanggan Link Net pada 1Q2022 tercatat sebanyak 852 ribu.
Sementara kondisi ekonomi mulai membaik setelah COVID-19 dan berbagai inisiatif operasional Link Net mulai menunjukkan hasil yang positif, Perseroan berharap tingkat churn akan menurun dan dapat meningkatkan jumlah pelanggan di periode yang akan datang.
Baca Juga: Link Net Bukukan Pendapatan Rp 4,5 Triliun di 2021
Rata-rata Pendapatan per Pelanggan (ARPU) pada 1Q2022 adalah Rp335 ribu. Segmen Enterprise Link Net telah menunjukkan arah pertumbuhan yang jelas dan tren ini akan berlanjut di kuartal-kuartal yang akan datang.
Pada 1Q2022, segmen Enterprise berkontribusi sebesar 15,6% dari total pendapatan. Segmen Enterprise mencatat pendapatan sebesar Rp165 miliar pada 1Q2022, meningkat 14,7% dibandingkan dengan Rp143 miliar pada 1Q2021.
Link Net membukukan pendapatan sebesar Rp1,05 triliun pada 1Q2022, menurun 1,6% dibandingkan dengan Rp1,07 triliun pada 1Q2021. EBITDA pada 1Q2022 tercatat Rp570 miliar, turun 8,8% dari Rp624 miliar pada 1Q2021.
Sepanjang tahun lalu, Link Net telah menumbuhkan total aset karena proyek migrasi yang berjalan dengan cepat. Penambahan aset ini umumnya akan meningkatkan beban depresiasi. Sementara tingkat hutang usaha meningkat untuk membiayai proyek migrasi, beban finansial juga meningkat.
Link Net membukukan Laba Bersih sebesar Rp128 miliar pada 1Q2022, menurun sebesar 48,6% dibandingkan dengan Rp249 miliar pada 1Q2021.
Mulai dari tanggal 1 Juli, Link Net tidak lagi membayar beban sewa tiang atas penggunaan tiang listrik ICON+. Selama 2 tahun lalu, Link Net telah membayar 3,6% dari total pendapatan untuk menggunakan tiang tersebut.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok