Suara.com - Ketua Komisi IV DPR Sudin mempertanyakan kunjungan Kementerian Pertanian ke Brasil untuk mempelajari penyakit mulut dan kuku yang kini sedang mewabah di Indonesia. Menurut dia negara Brasil belum bebas dari PMK dan seharusnya Kementerian Pertanian belajar dari Australia yang sudah bebas.
"Hasilnya itu belajar sama orang yang nggak punya kemampuan. Brasil itu secara country masih PMK, kenapa nggak belajar ke Australia yang lebih dekat, yang sudah bebas PMK?" kata Sudi dalam rapat kerja antara Komisi IV dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di gedung DPR, Jakarta, Kamis (2/6/2022).
Sudin menilai Kementan lambat dalam mengatasi masalah PMK, contohnya dalam hal ketersediaan vaksin.
Sudin menyebut Kementan baru bisa menyediakan sekitar 1 juta vaksin PMK dan jumlah itu tidak cukup karena jumlah populasi sapi di Indonesia mencapai 18 juta ekor.
"Satu juta vaksin cukup buat apa? Se-Jawa Timur saja tidak cukup. Sudahlah, kita bilang ini sebagai bencana nasional, lapor ke Presiden, Bappenas, dan Kementerian Keuangan," kata Sudin.
Sudin mengatakan Kementan kalah cepat dengan BUMN Biofarma yang saat ini tengah mempertimbangkan pengadaan vaksin PMK dari Brasil.
"Anda kalah dengan Biofarma. Biofarma sudah berangkat ke Brasil. Sebelum anda berangkat, dia sudah berangkat duluan. Jangan sampai vaksin PMK ini jadi komersial. Saya tidak mau. Kasihan rakyat yang sudah susah masak harus dibuat susah lagi," ujar dia.
Berita Terkait
-
Pramono Dukung Penuh Penggeledahan Sudin PPKUKM Jaktim: Tidak Ada Menahan-Nahan Sama Sekali!
-
Menko PMK Pratikno Ajak Masyarakat Aktif Perangi TBC: Cegah Indonesia Jadi Peringkat Satu Dunia!
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Menuju Indonesia Bebas Pasung, Kemenko PMK Bentuk Tim Penggerak Kesehatan Jiwa Nasional
-
100 Ribu WNI Terjebak di Kamboja, Cak Imin: Jangan ke Sana Lagi!
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Harga Emas UBS dan Galeri 24 Kompak Naik Signifikan Jadi Rp 2,4 Jutaan
-
Anggota DPR: Kasus Pertalite Campur Air di Jawa Timur Cuma Isu Medsos
-
Bank Indonesia : Tahun Depan Beli Dimsum di China Bisa Bayar Pakai QRIS
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?