Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka melemah 45,79 poin atau 0,65 persen ke posisi 6.949,65 pada pembukaan pasar Selasa (14/6/2022). Sedangkan indeks LQ45 turun 9,32 poin atau 0,92 persen ke posisi 1.000,82.
Hari ini, saham-saham Asia jatuh pada awal perdagangan usai Wall Street cetak rekor bearish yang dikonfirmasi dan imbal hasil obligasi mencapai level tertinggi dua dekade di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga AS yang agresif akan mendorong ekonomi terbesar dunia itu ke dalam resesi.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang tergelincir 0,9 persen. Indeks S&P/ASX200 Australia merosot 5,0 persen di awal perdagangan, sementara indeks saham Nikkei Jepang merosot 1,74 persen.
Sentimen negatif di Asia mengikuti sesi suram di AS pada Senin (13/6/2022), yang membuat Goldman Sachs memperkirakan kenaikan suku bunga 75 basis poin pada pertemuan kebijakan Federal Reserve berikutnya pada Rabu (15/6/2022).
"AS akan melihat kenaikan suku bunga lebih cepat dan lebih tinggi dari yang diperkirakan Wall Street," James Rosenberg, penasihat Ord Minnett di Sydney mengatakan kepada Reuters.
"Kemungkinan akan ada dampak ganda dari pemangkasan perkiraan pendapatan dan penurunan harga lebih lanjut terhadap pendapatan," sambung dia.
Ekspektasi untuk kenaikan suku bunga AS yang agresif meningkat setelah inflasi di tahun hingga Mei melonjak lebih tajam dari yang diperkirakan 8,6 persen.
Kekhawatiran akan suku bunga yang lebih tinggi yang mengarah ke resesi AS membuat indeks S&P 500 anjlok 3,88 persen, sementara indeks Komposit Nasdaq kehilangan 4,68 persen dan indeks Dow Jones Industrial Average turun 2,8 persen.
Indeks acuan S&P 500 sekarang turun lebih dari 20 persen dari rekor penutupan tertinggi baru-baru ini, mengkonfirmasi pasar bearish, menurut definisi yang umum digunakan.
Baca Juga: IHSG Awal Pekan Dibuka Anjlok Lebih dari 1 Persen ke Level 6.992
Dalam perdagangan AS, imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun mencapai level tertinggi sejak 2011 pada Senin (13/6/2022), dan bagian penting dari kurva imbal hasil terbalik untuk pertama kalinya sejak April karena investor bersiap untuk prospek bahwa upaya membendung inflasi yang melonjak akan merusak ekonomi.
Di awal Asia, imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun naik menjadi 3,3828 persen dibandingkan dengan penutupan AS sebesar 3,371 persen pada Senin (13/6/2022).
Imbal hasil obligasi dua tahun, yang naik bersama ekspektasi pedagang terhadap suku bunga dana Fed yang lebih tinggi, menyentuh 3,4002 persen dibandingkan dengan penutupan AS sebesar 3,281 persen.
"Inflasi yang lebih tinggi, pertumbuhan yang lebih lambat, dan suku bunga yang lebih tinggi adalah kombinasi yang merusak untuk aset keuangan," tulis ahli strategi ANZ.
Senin (13/6/2022) lalu, dolar AS turun 0,06 persen terhadap yen menjadi 134,32 tetapi tetap mendekati level tertinggi lebih dari dua dekade di 135,17.
Bitcoin turun sekitar 4,5 persen pada Selasa pagi menjadi 21.416 dolar AS, terendah baru 18 bulan, memperpanjang penurunan 15 persen pada Senin (13/6/2022) karena pasar tersentak oleh pemberi pinjaman kripto Celsius yang menangguhkan penarikan.
Minyak mentah AS turun 0,06 persen menjadi diperdagangkan di 122,14 dolar AS per barel. Minyak mentah Brent turun 0,13 persen menjadi diperdagangkan di 122,14 dolar AS per barel.
Emas sedikit lebih rendah. Emas spot diperdagangkan pada 1.818,74 dolar AS per ounce.
Berita Terkait
-
Awal Pekan IHSG Ditutup Anjlok 1,28 Persen ke Level 6.995
-
Pemerintah Klaim Kenaikan Tarif Listrik Cuma Berdampak Inflasi 0,019 Persen
-
Tarif Listrik Resmi Naik Per 1 Juli, Pemerintah: Hanya Picu Inflasi 0,019 Persen
-
IHSG Seminggu Lalu Anjlok 1,34 Persen, Bagaimana Pekan Ini?
-
IHSG Awal Pekan Dibuka Anjlok Lebih dari 1 Persen ke Level 6.992
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun