Suara.com - Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) merupakan salah satu upaya dalam rangka memajukan sektor pertanian. Hal ini dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk Kelompok Tani Bonto Lerung, di Desa Bonto Karaeng, Kecamatan Sinoa, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, dengan panjang 520 meter dan lebar 4 meter.
"Pertanian tak lekang oleh waktu. Pertanian bak merpati putih yang tak pernah ingkar janji. Oleh karenanya, pertanian perlu prasarana dan sarana pertanian untuk pengembangannya," tutur Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Menurutnya, salah satu hal penting dalam rangka mendukung pengembangan sektor pertanian adalah dengan mendukung dengan program prasarana dan sarana pertanian, yaituJUT.
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menambahkan, JUT merupakan penopang utama bagi petani dalam mengembangkan budi daya pertanian mereka. Selain itu, JUT juga membantu petani dalam memperluas daya jangkau pemasarannya.
"Jalan Usaha Tani juga mendukung peningkatan produktivitas pertanian. Jalan Usaha Tani mendukung pengembangan budidaya pertanian dan petani itu sendiri," kata Ali.
Dengan program tersebut, Ali menegaskan, sektor pertanian dapat bergerak ke arah yang maju, mandiri dan modern.
"Dengan Jalan Usaha Tani, mekanisasi pertanian akan semakin membuat petani dapat dengan mudah mengembangkan sektor pertanian dan meningkatkan produktivitas," tutur dia.
Menurutnya, JUT merupakan prasarana transportasi pada kawasan pertanian (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan rakyat, dan peternakan) untuk memperlancar mobilitas alat mesin pertanian (alsintan), pengangkutan sarana produksi menuju lahan pertanian dan mengangkut hasil produk pertanian dari lahan menuju tempat penyimpanan, tempat pengolahan atau pasar.
"Tujuannya membantu petani mengembangkan budi daya pertaniannya sebagaimana tujuan pembangunan pertanian nasional. Kami ingin petani memiliki fasilitas prasarana dan sarana pertanian yang baik, sehingga mampu meningkatkan produktivitas pertanian mereka," tutur Ali.
Baca Juga: Harga Bawang Merah Naik Sejak April, Tapi Hal Ini Takkan Berlangsung Lama
Dengan fasilitas yang cukup baik, maka akses ke lahan pertanian juga semakin baik. Sudah barang tentu keberadaan JUT dapat membantu petani meningkatkan pendapatan dan menekan biaya produksi yang mereka keluarkan.
"Dengan Jalan Usaha Tani ini, maka petani dapat dengan mudah mengangkut hasil pertanian mereka tanpa biaya yang besar," tutur Ali.
Dalam konteks sistem pertanian modern, Ali menegaskan diperlukan penambahan maupun penyempurnaan prasarana dan sarana pertanian yang dapat menunjang usaha tani, mengangkut sarana produksi pertanian (saprodi) dan hasil pertanian, baik dari maupun menuju lokasi.
"Jalan Usaha Tani ini juga upaya untuk mendorong sektor pertanian ke arah yang maju, mandiri dan modern," tutur Ali.
Berita Terkait
-
Petani di Mamasa Terancam Gagal Panen, Kementan Ingatkan Petani Ikut Program AUTP
-
Serius Tangani Wabah PMK, Kementan Hadirkan Vaksinasi Darurat
-
Mentan Dorong Petani Manfaatkan KUR untuk Kembangkan Pertanian
-
Mentan: Jalan Usaha Tani Membantu Produktivitas Pertanian Jadi Meningkat
-
Penyakit Mulut dan Kuku Mengintai Sapi di Indonesia, Apakah Stok Hewan Kurban Masih Aman?
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
Terkini
-
BI: Ekonomi Indonesia Bisa Tertekan Imbas Bencana Aceh-Sumatra
-
Rupiah Terus Tertekan, Dolar Amerika Melejit ke Level Rp16.700
-
Produsen CPO Genjot Produksi di Tengah Tingginya Konsumsi Domestik
-
IHSG Berbalik Perkasa di Kamis Pagi ke Level 8.700
-
10,5 Juta Orang Diproyeksikan Bakal Berlibur Naik Pesawat di Nataru
-
Penyaluran KUR Perumahan Tembus Rp3,5 Triliun di Akhir 2025
-
Harga Emas Antam Hari Ini Masih Kesulitan Tembus Level Rp2,5 Juta
-
Bank Indonesia : Pasokan Uang Tunai di Wilayah Bencana Sumatera Aman
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Harga Emas Pegadaian Hari Ini 18 Desember 2025: Galeri 24 dan UBS Naik Tajam!