Suara.com - Asosiasi Pusat Perbelanjaan Indonesia (APBI) memprediksi pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat tingkat kunjungan mal berpotensi mencapai 80% hingga akhir 2022.
Persentase itu meningkat dari pencapaian pada 2020 yang sebesar 50% dan sekitar 60% di tahun 2021, di tengah tingginya kasus Covid-19.
"Tingkat kunjungan ke mal atau pusat perbelanjaan dapat mencapai 70-80% pada akhir 2022, meningkat signifikan dari 2 tahun sebelumnya. Pertumbuhan tersebut terlihat dari momentum hari libur lebaran, dimana kunjungan mencapai 3 juta orang per hari, naik 30% dari tahun sebelumnya sebanyak 2,3 juta orang per hari. Harapannya, tingkat kunjungan mal semakin meningkat hingga akhir 2022 mencapai 80%," jelas Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja.
Proyeksi optimistis yang berkaitan dengan pertumbuhan jumlah kunjungan ke mal ini diperkirakan membawa dampak positif terhadap PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), yang melalui PT Lippo Malls Indonesia (LMI), saat ini mengelola 60 mal yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, serta Indonesia bagian Timur seperti Makassar, Manado, Bali, dan Kupang.
Di tengah puncak penularan varian Covid-19 Omicron, pilar bisnis Lifestyle LPKR, yaitu mal dan hotel, menunjukkan pemulihan pada Kuartal I/2022 dengan meraih pendapatan sebesar Rp249 miliar, naik 1,2% YoY (year on year) dari Rp246 miliar pada Kuartal I/2021.
Sampai dengan bulan Maret 2022, jumlah pengunjung ke mal yang dikelola LPKR mencapai kapasitas pengunjung sebanyak 56% dibandingkan tahun 2021 yang hanya sebanyak 22% saat puncak penularan varian Delta.
CEO LPKR John Riady mengatakan bahwa tren pemulihan bisnis LPKR pada pilar bisnis Lifestyle terjadi seiring dengan penurunan kasus Covid-19. John optimistis tingkat kunjungan mal akan kembali bertumbuh seiring dengan pelonggaran PPKM dan meningkatnya mobilitas masyarakat yang menunjukkan geliat aktivitas ekonomi.
"LPKR menargetkan operasional kunjungan mal akan mencapai full recovery pada pertengahan tahun 2022. Kami percaya akan terjadi turnaround pilar bisnis Lifestyle pada tahun 2022, didukung oleh tenant mal LPKR yang bervariasi. Kami yakin pilar bisnis Lifestyle dapat meningkatkan kontribusinya terhadap pendapatan serta EBITDA LPKR," tegas John.
Baca Juga: LPKR Berpotensi Raih Pendapatan Rp 15,96 Triliun Tahun Ini
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Bukti Nyata Kekuatan Emas: Investasi Sejak Tahun 1987, dari Ratusan Ribu Jadi Puluhan Juta Rupiah
-
Kuota Impor, SPBU Swasta, dan Konsistensi Kebijakan
-
Pekerjaan M. Qodari Sebelum Jabat KSP, Hartanya Tembus Rp 260 Miliar
-
Kabar Gembira untuk UMKM! Pajak Final 0,5 Persen Diperpanjang Hingga 2029, Beban Usaha Makin Ringan!
-
Bos BI Senang Pemerintah Guyur Dana Rp 200 Triliun ke Bank, Likuiditas Luber
-
Penyaluran Kredit Meski Gacor Demi Pertumbuhan Ekonomi Konsisten di 5 Persen
-
Bos Danantara Bakal Guyur Lagi KUR Perumahan Hingga Rp 250 Triliun
-
Bukan Reshuffle Kabinet, Ini Pendorong IHSG Bisa Tembus Level 8.000
-
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih 63 Penghargaan di Ajang ENSIA 2025
-
Rosan Roeslani Disebut Bakal Jadi Menteri BUMN, Dilebur dengan Danantara?