Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disambut langsung oleh Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow pada Kamis (30/6/2022) kemarin.
Salah satu yang dibahas kedua pemimpin ini adalah kesediaan Presiden Putin untuk mengembangkan energi nuklir di Indonesia.
"Pembicaraan hari ini dengan Bapak Joko Widodo digelar dalam suasana pembicaran bisnis dan cukup substantif," kata Putin melalui keterangan resmi yang diunggah Kepresidenan Rusia.
Dalam kesempatan itu, Putin mengatakan, kedua negara sudah berhubungan baik sejak masa awal kemerdekaan Indonesia. Perbincangan dengan Presiden Jokowi juga tidak lepas dari kerjasama yang menguntungkan kedua negara.
Tahun lalu, perdagangan Rusia dan Indonesia tumbuh 40%, bahkan tahun ini yang baru berjalan enam bulan pertumbuhan perdagangan sudah mencapai 65%.
"Banyak perusahaan kami, termasuk perusahaan energi, beroperasi di Indonesia. Ada ketertarikan untuk mengembangkan industri tenaga nuklir nasional," kata Putin lagi.
Rusia adalah salah satu negara dengan pemanfaaatan energi nuklir yang cukup menjanjikan di dunia. Meski dianggap sebagai negara dengan senjata nuklir terkuat, Rusia juga memanfaatkan nuklir sebagai sumber energi.
Putin menyampaikan, Rusia percaya diri dengan proyek nuklir milik mereka dan turut menjelaskan perusahaan andal yang bergerak di bidang teknologi nuklir.
"Dengan pengalaman unik, kompetensi, dan teknologi yang tak tertandingi, Rosatom State Corporation bersedia mengambil bagian dalam proyek bersama. Termasuk proyek yang terkait dengan penggunaan non-energi teknologi nuklir, misalnya, di bidang kedokteran dan pertanian," kata Putin.
Presiden Joko Widodo dalam kesempatan berjumpa dengan Presiden Vladimir Putin juga tidak lupa menyampaikan pesan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang ia temui sebelumnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Presiden Putin memberi jaminan keamanan bagi pasokan pangan baik dari Ukraina maupun Rusia.
"Saya menghargai Presiden Putin yang menyampaikan jaminan keamanan bagi pasokan pangan dan pupuk dari Ukraina maupun Rusia. Indonesia tidak memiliki kepentingan apapun kecuali ingin melihat perang dapat segera selesai dan rantai pasok pangan, pupuk dan energi segera diperbaiki," ujar Presiden Joko Widodo.
Berita Terkait
-
Jokowi Temui Pebisnis dan Investor Dari UEA
-
Usai Temui Vladimir Putin, Presiden Jokowi Langsung ke Abu Dhabi, Bahas Kerja Sama Investasi Antara Indonesia dengan UEA
-
Presiden Jokowi dan Vladimir Putin Bahas Soal Pangan-Pupuk
-
Roy Suryo Beri Bocoran Terkait Akun Medsos yang Pertama Unggah Meme Stupa Candi Borobudur
-
Viral Sosok Pria Mirip Jokowi Lagi Asyik Makan Mi Ayam, Warganet: Saya Tak Asing dengan Roman Mukanya
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dominasi Transaksi Digital, Bank Mandiri Dinobatkan sebagai Indonesias Best Transaction Bank 2025
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur