Suara.com - Pemerintah Indonesia menawarkan berbagai proyek unggulan, termasuk pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Negara Nusantara kepada investor asal Hong Kong.
Hal ini sebagaimana disampaikan Konsul Jenderal RI di Hong Kong Ricky Suhendar, dengan alasan Indonesia unggul dibandingkan negara lain di Asia dalam kemudahan bisnis, pertumbuhan ekonomi stabil, usia angkatan kerja, dan kelas menengah yang sangat besar.
"Apalagi Indonesia bagian dari G20, sehingga saat ini adalah kesempatan yang sangat tepat untuk berinvestasi di Indonesia," kata dia.
Konsulat Jenderal RI di Hong Kong semakin gencar menawarkan peluang investasi di Indonesia kepada para investor Hong Kong setelah masa pemulihan pandemi COVID-19.
KJRI Hong Kong menggelar seminar investasi bertajuk "Indonesia Investment Forum: Seizing Opportunities in the Thriving Indonesia’s Business Climate" pada Selasa (12/7/2022) lalu.
Melalui momen ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menekankan bahwa industri prioritas Indonesia berada di sektor digital, kesehatan, dan ekonomi hijau.
Sejumlah proyek yang ditawarkan itu seperti infrastruktur, hilirisasi sumber daya mineral, pengembangan baterai lithium, transportasi, energi terbarukan dan pengurangan emisi karbon (GHG) dengan tetap memperhatikan prinsip penggunaan tenaga kerja lokal, ramah lingkungan, bernilai tambah, dan transfer teknologi.
Dua pengusaha Hong Kong, yakni Ernest Leung dari WeLab Hong Kong dan Keith Ip selaku pendiri perusahaan AnterAja, turut memberikan pandangan tentang investasi di Indonesia pada kesempatan tersebut.
WeLab Hong Kong adalah perusahaan teknologi keuangan terkemuka di Hong Kong yang telah menanamkan sahamnya di salah satu bank di Indonesia untuk dikembangkan menjadi bank digital. AnterAja merupakan perusahaan logistik ekspansif di Indonesia yang layanannya sudah menjangkau hampir seluruh wilayah tanah air.
Baca Juga: Mengenal Penyakit FOMO dan FUD pada Pasar Kripto
Menurut laporan Global Economic Prospects (GEP) Juni 2022, Bank Dunia memproyeksikan Indonesia menjadi salah satu negara dengan daya tahan tinggi dalam menghadapi pelambatan ekonomi global. Laju pertumbuhan ekonomi pada 2022 diperkirakan sebesar 5,1 persen atau lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi global.
Dalam seminar itu, KJRI Hong Kong memberikan penghargaan "The Consulate Awards 2022" kepada enam investor terkemuka asal Hong Kong yang telah menanamkan investasinya di berbagai bidang di Indonesia.
Penerima penghargaan itu antara lain Road King Expressway International Holdings Limited untuk kategori Infrastruktur Jalan Tol, WeLab (Transformasi Digital), Man Shun Cheong Enterprise Limited (UKM), Combine Will International Holdings Limited (Investasi Ketenagakerjaan), Hutchison Ports (Infrastruktur Pelabuhan), dan ELL Environment Holdings Limited (Energi Hijau).
Seminar tersebut dihadiri lebih dari 100 investor terkemuka dan pengusaha potensial Hong Kong dan didukung oleh BNI, BRI, dan Bank Mandiri.
Berita Terkait
-
Peserta ICEFF 2022 Diharapkan Jalin Kemitraan dengan Investor
-
Perusahaan Kripto Voyager Bangkrut, Investor: Saya Simpan Seluruh Uang Tabungan di Sana..
-
Geger Video Dua Pasang Sejoli Terekam Berhubungan Intim di Kolam Hotel Sambil Makan Mi
-
KSEI Catat Jumlah Investor Pasar Modal Tembus 4 Juta SID
-
Mengenal Penyakit FOMO dan FUD pada Pasar Kripto
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat Berkat Inflasi yang Terkendali
-
Harga Beras Anjlok di September, Begini Datanya
-
Inflasi dan Neraca Perdagangan Dorong Rupiah Perkasa Lawan Dolar AS Hari Ini
-
ADB Revisi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Ini Menjadi di Bawah 5 Persen
-
Awal Oktober Merah, IHSG Dihantam Aksi Profit Taking Saham Big Caps
-
Menkeu Purbaya Optimistis Ekonomi Tumbuh 5,5 Persen
-
Pemerintah Kembali Beri Diskon Gila-gilaan Tarif Angkutan untuk Libur Nataru
-
Kampanye ESG Dimulai dari Lingkungan Kantor, Telkom Gelar Tenant Day
-
SPBU Swasta Kompak Naikkan Harga Per 1 Oktober
-
PPPK Paruh Waktu Berstatus ASN? Ini Skema Gaji, Tunjangan, dan Jenjang Karir