Suara.com - Dolar Amerika Serikat (AS) terus mengalami penguatan. Hal ini membuat mata uang negara lain tertekan termasuk rupiah.
Pada penutupan Kamis (14/7/2022) sore ini, mata uang rupiah kembali melemah 28 poin walaupun sebelumnya sempat melemah 30 poin di level Rp 15.020 dari penutupan sebelumnya di level Rp 14.991.
Sementara berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), mata uang Garuda hari ini berada di posisi Rp 14.999 per dolar AS atau melemah dari posisi hari sebelumnya Rp 14.985 per dolar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar menguat terhadap mata uang lainnya pada Kamis, karena data inflasi AS yang tinggi mendorong ekspektasi pengetatan moneter lebih lanjut dari Federal Reserve AS yang lebih cepat dan arus safe-haven di tengah meningkatnya kekhawatiran akan resesi.
"Indeks Harga Konsumen (CPI) AS naik menjadi 9,1 persen pada Juni tahun-ke-tahun, tertinggi empat dekade," kata Ibrahim dalam analisanya.
Pasar memperkirakan kenaikan suku bunga Fed satu persentase poin bersejarah akhir bulan ini. Presiden Fed Bank of Atlanta Raphael Bostic mengatakan "semuanya dalam permainan" untuk memerangi tekanan harga.
Sementara itu, Presiden Fed Bank of Cleveland Loretta Mester mengatakan kepada Bloomberg bahwa laporan CPI secara seragam buruk dan bahwa bank sentral harus melampaui tingkat suku bunga netral.
Bank sentral global lainnya melakukan pengetatan moneter untuk menurunkan harga komoditas yang melonjak. Sementara itu, seorang pejabat bank sentral China mengatakan likuiditas di pasar antar bank lebih dari "cukup cukup", sebuah tanda bahwa penurunan suku bunga lebih lanjut tidak mungkin.
Untuk esok hari, Ibrahim pun memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.010-Rp 15.060.
Baca Juga: IHSG Dibuka Melemah 0,01 Persen di Posisi 6.717,93
Berita Terkait
-
IHSG Dibuka Melemah 0,01 Persen di Posisi 6.717,93
-
Rupiah Keok Lagi, Kini Semakin Dekati Level Rp15.000 per Dolar AS
-
Dolar AS Naik ke Level Tertinggi Baru Selama Dua Dekade, Euro Jatuh ke Posisi Terendah dalam 20 Tahun
-
Dolar Meroket ke Level Tertinggi Baru Kurun Dua Dekade, Harga Emas Jatuh
-
Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Makin Tertekan, Nyaris Menyentuh Rp15 Ribu per Dolar AS
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
Terkini
-
Apakah Gaji 3 Juta Bisa Beli Rumah KPR? Simak Penjelasan dan Skema Cicilannya
-
6 Ide Usaha Sampingan di Masa Pensiun Agar Tetap Produktif dan Bahagia
-
Langkah Keliru Danantara: Akuisisi Hotel di Mekkah Dinilai Berisiko dan Tabrak Mandat Investasi
-
Harga Cabai Rawit di Papua Pedas, Tembus Rp125 Ribu/Kg
-
Rupiah Bisa 'Bernafas Lega' Jelang Akhir Tahun
-
Pasca IPO, Superbank Tancap Gas! Laba Tembus Rp122 Miliar
-
Jelang Libur Nataru, Mayoritas Harga Pangan Nasional Kompak Melandai, Cabai dan Bawang Merah Turun
-
Sambut Nataru dan Tutup Buku 2025, BI Sesuaikan Jadwal Operasional Sistem Pembayaran
-
Tensi Panas! AS Adang Tanker Venezuela, Harga Minyak Mentah Global Langsung Melompat
-
Aturan Cuti Hamil 6 Bulan dan Ketentuan Gaji yang Wajib Dipenuhi Perusahaan