Suara.com - Pada penutupan perdagangan hari ini nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah. Mata uang Garuda kembali keok hingga mendekati level Rp15.000.
Mengutip data Bloomberg, mata uang Rupiah menutup perdagangan melemah 0,13 persen atau 20 poin ke Rp14.995 per dolar AS. Sementara itu, indeks Dolar AS menguat ke level 107,60 terhadap mata uang lainnya.
Melansir Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, tercatat nilai tukar Rupiah pada level Rp14.993 per Dolar AS. Sementara pada kemarin Senin (11/7/2022), nilai tukar Rupiah ditutup Rp14.969.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengemukakan, menguatnya dolar terhadap mata uang lainnya pada Senin, penyebabnya karena kekhawatiran pertumbuhan global membantu safe-haven Dolar naik lebih luas. Sedangkan, patokan imbal hasil Treasury AS 10 tahun stabil di dekat level tertinggi lebih dari satu minggu sesi sebelumnya.
Selain itu, juga didorong oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lebih cepat dan tinggi dibandingkan negara maju lainnya.
"The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan 26-27 Juli. Pedagang berjangka dana Fed memperkirakan suku bunga acuannya akan naik menjadi 3,50 persen pada bulan Maret, dari 1,58 persen saat ini," ujarnya dalam keterangan resmi.
Dari dalam negeri, pelemahan Rupiah didorong oleh kondisi global yang tak menentu dan bisa membawa kebangkrutan suatu negara akibat tumpukan utang.
Meski saat ini, posisi utang Indonesia masih di bawah ambang batas sesuai Undang-Undang (UU), namun nominalnya naik signifikan.
Lantaran itu, ia berharap pemerintah mencari solusi untuk mengurangi posisi utang Indonesia guna menghindari kebangkrutan layaknya Sri Lanka.
"Ini harus dipandang secara hati-hati. Utang Indonesia semakin meningkat tajam, penerimaan juga belum optimal, inflasi semakin naik, ini bisa menjadikan boomerang bagi Indonesia," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Menkeu Purbaya Janji Hentikan Sisa Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun
-
Bos SMGR Akui Persaingan Industri Semen RI Makin Ketat
-
Pertamina Mau Gabung 3 Anak Usaha, DPR: Sesuai Keinginan Danantara
-
Rusun Jadi Fokus Solusi Pemukiman yang Semakin Mahal di Jakarta
-
Tidak Gratis, Pindahkan Rp 200 Triliun ke 5 Bank Menkeu Purbaya Minta Bunga Segini!
-
BNI Sambut Penempatan Dana Pemerintah, Tapi Minta Beberapa Penjelasan
-
5 Perumahan di Bekasi Utara Cocok untuk Milenial, Harga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Rp 70 Miliar Milik Nasabah Hilang Karena Dibobol? Ini Kata BCA
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
-
Kisah Harjo Sutanto: Orang Terkaya Tertua, Pendiri Wings Group