Kondisi perekonomian di Indonesia hingga saat ini masih terancam resesi. Potensi adanya resesi di Indonesia tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Bloomberg, Sri Mulyani menyebut bahwa risiko resesi yang ada di Indonesia masih terbilang rendah yaitu hanya 3% saja.
Meskipun terbilang rendah, Sri Mulyani menyebut bahwa pemerintah tetap harus waspada terkait dengan adanya risiko resesi tersebut. Pemerintah tidak boleh terlena dengan angka tersebut.
Sri Mulyani mengatakan bahwa pihaknya akan tetap berwaspada dengan menggunakan semua instrumen kebijakan yang ada, entah itu kebijakan fiskal, kebijakan moneter di OJK di sektor keuangan, dan juga regulasi yang lain untuk memonitor hal tersebut terutama regulasi exposure dari korporasi Indonesia.
Menteri Keuangan juga menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sejauh ini masih bisa dikatakan positif. Ia membandingkan dengan kondisi keuangan di tahun 2008 yang sempat mengalami krisis global.
Sri Mulyani menuturkan bahwa Indonesia harus belajar dari krisis global yang terjadi pada 2008 hingga tahun 2009, sektor korporasi, finansial, APBN, moneter, semuanya mencoba memperkuat diri sendiri pada saat hadapi risiko yang terjadi saat ini. Dari kejadian tersebut, Indonesia saat ini dalam situasi daya tahan yang masih lebih baik, oleh karenanya memiliki rating yang lebih kecil.
Selain Indonesia, terdapat sejumlah negara lain yang berpotensi mengalami resesi berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bloomberg.
Berdasarkan hasil survei tersebut, diketahui Sri Lanka menempati posisi pertama negara yang memiliki potensi resesi tertinggi, dengan presentase sebesar 85 persen.
Di bawah Sri Lanka, ada New Zealand dengan presentase 33 persen, Korea Selatan, dan Jepang sebesar 25 persen.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Klaim Pasar Modal Punya Peran Penting buat Pembangunan Berkelanjutan
Diikuti oleh beberapa negeri lain seperti China, Hongkong, Australia, Taiwan, dan Pakistan dengan presentase sebesar 20 persen. Malaysia dengan presentase 13 persen, Vietnam dan Thailand dengan presentase sebesar 10 persen, Filipina dengan presentase sebesar 8 persen, Indonesia dengan presentase sebesar 3 persen, dan India dengan presentase sebesar 0 persen.
Berikut daftar 15 negara yang memiliki potensi resesi sesuai survei Bloomberg.
- Sri Lanka
- New Zealand
- Korea Selatan
- Jepang
- China
- Hongkong
- Australia
- Taiwan
- Pakistan
- Malaysia
- Vietnam
- Thailand
- Filipina
- Indonesia
- India
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Berita Terkait
-
Menkeu Sri Mulyani Klaim Pasar Modal Punya Peran Penting buat Pembangunan Berkelanjutan
-
Sebelas Negara Tanda Tangani Transparansi Pajak Global di Bali, Ini Harapan Sri Mulyani
-
Indonesia Masuk 15 Besar Negara Terancam Resesi Versi Bloomberg
-
Sri Mulyani Ingin Transisi Energi ke Hijau Jangan Tambah Angka Kemiskinan
-
Mau Pensiunkan PLTU Batu Bara, Pemerintah Segera Resmikan Platform ETM
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran