Suara.com - Pengamat Ekonomi Universitas Syiah Kuala (USK) Muhammad Nasir berharap, penemuan cadangan minyak dan gas (migas) di lepas pantai Aceh menarik perhatian investor untuk berinvestasi pada sektor migas di Tanah Rencong.
"Daerah kita ini banyak potensi Migas, tidak hanya di darat tapi juga di laut. Maka lebih banyak pengusaha akan lebih bagus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Aceh," kata Nasir di Banda Aceh, Kamis (14/7/2022) lalu.
Untuk informasi, cadangan migas ditemukan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Premier Oil di Blok Andaman II Provinsi Aceh. Tepatnya terletak di 150 kilometer dari lepas pantai Pulau Rondo, Kota Sabang.
Unit usaha dari perusahaan asal Inggris Harbour Energy itu menemukan cadangan migas di Aceh dengan volume cukup besar. Hasil pengujian di lokasi, sumur baru itu mengalirkan gas sebesar 27 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 1.884 barel kondensat per hari (BOPD).
Ia menyebut, penemuan cadangan energi itu tentunya akan meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) provinsi paling barat Indonesia itu.
Ditambah lagi, adanya rencana eksplorasi migas tersebut maka diharapkan bisa membuka lapangan kerja yang luas bagi tenaga kerja lokal di Aceh yang masih banyak menganggur.
"Kita harap ini akan mendorong ekonomi daerah, terutama dari segi pekerja, juga bisa efek berganda (multiplier effect) ke daerah kita, perputaran uang di Aceh, termasuk kebutuhan industri," katanya.
Dosen ekonomi USK itu berharap agar pemerintah daerah aktif berkoordinasi dengan perusahaan terkait tentang rencana eksplorasi potensi energi tersebut, mengingat dampak positif kepada masyarakat lokal.
"Dengan begitu kita harapkan ini akan mendorong perekonomian daerah menjadi lebih hidup,” katanya, dikutip dari Antara.
Baca Juga: Harga Cabai Merah di Aceh Rp 60 Ribu per Kilogram
Ia meyakini, ada banyak titik lain di Aceh yang menyimpan sumber daya migas. Sebab itu, penemuan cadangan migas di Blok Andaman II ini menjadi daya tarik bagi investor luar negeri untuk berinvestasi di Aceh.
Sebagai contoh, kata Nasir, sebelumnya ada perusahaan PT Medco E&P Malaka yang melakukan eksplorasi migas di Aceh Timur, sehingga memberi dampak ekonomi yang baik bagi daerah sekitarnya.
Kemudian, saat ini penemuan cadangan migas di Blok Andaman II yang berjarak 150 kilometer dari lepas pantai Kota Sabang. Tentunya ke depan, diharapkan terus ada penemuan titik cadangan migas lain sehingga memberi kesejahteraan bagi masyarakat.
“Kalau ini perusahaan Inggris, mungkin ke depan akan ada perusahaan dari Uni Emirat Arab yang bisa eksplorasi migas di Aceh, sehingga perusahaan makin kompetitif, aglomerasi juga kelihatan, industri daerah semakin tumbuh,” katanya.
Berita Terkait
-
Dirjen Migas Resmikan SPBG Penggaron dan Mangkang Semarang
-
Waspadai, Banyak Beredar Aplikasi MyPertamina Palsu!
-
Diangkut dari Indramayu, Penyelundupan Gas LPG di Subang Rugikan Negara Rp 8 Miliar per Bulan
-
KPK Cekal Eks Dirut Pertamina ke Luar Negeri Demi Usut Kasus Korupsi LNG
-
Harga Cabai Merah di Aceh Rp 60 Ribu per Kilogram
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
Terkini
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
-
Tabungan Haji Bank Mega Syariah Capai Rp 324 Miliar, Apa Untungnya Bagi Nasabah?
-
Waspada Gangguan Lanjutan, Ini Alasan Sinkronisasi Listrik Aceh Tidak Bisa Cepat
-
Rupiah Mulai Bangkit, Didukung Pemangkasan Suku Bunga The Fed
-
Krisis BBM SPBU Swasta, Akankah Terulang Tahun Depan?
-
Harga Emas Antam Lebih Mahal Rp 15.000 Hari Ini, Jadi Rp 2.431.000 per Gram
-
IHSG Lagi-lagi Melesat Pagi Ini, Betah di Level 8.700
-
Bocoran Saham IPO Awal 2026, Ada Emiten Prajogo Pangestu dan Happy Hapsoro
-
RI Raup USD 10 Juta dari Jualan Produk Halal di Jepang