Suara.com - Dampak Covid-19 selama dua tahun ini benar-benar mengerikan. Bukan hanya memakan banyak korban jiwa, tapi juga krisis keuangan yang mengancam di berbagai Negara. Hal ini pun dikhawatirkan akan memicu resesi ekonomi secara global. Lantas, apa itu resesi ekonomi?
Merebaknya virus Covid-19 dua tahun lalu memang berdampak pada banyak hal, termasuk ekonomi. Adanya pembatasan skala besar membuat keuangan yang mengalami penurunan, PHK besar-besaran, meningkatnya pengangguran, dan ketidakpastian fiskal yang besar.
Para pakar ekomoni pun menilai bahwa hal ini dapat berpotensi resesi ekonomi. Dalam ilmu ekonomi, kata "resesi" adalah istilah yang tak seorang pun suka mendengarnya. Namun, sebanarnya apa itu resesi ekonomi? Mari simak penjelasannya berikut ini yang dihimpun dari berbagai sumber.
Apa Itu Resesi Ekonomi?
Resesi ekonomi adalah penurunan ekonomi yang signifikan yang menyebar ke seluruh perekonomian yang berlangsung lebih dari beberapa kuartal. Lebih khusus lagi, Resesi ekonomi yaitu suatu kondisi ketika produk domestik bruto (PDB) menurun selama dua kuartal berturut-turut.
Pakar ekonomi menyebutkan ada beberapa indikator yang menentukan kapan resesi ekonomi dimulai. Adapun beberapa indikator resesi ekonomi tersebut yakni sebagai berikut:
- Penurunan PDB riil
- Penurunan pendapatan riil
- Meningkatnya pengangguran
- Stagnasi produksi industri dan penjualan eceran
- Penurunan belanja konsumen
Kira-kira berapa lama resesi ekonomi berlangsung? Karena sifat siklus bisnis yang tidak dapat diprediksi secara keseluruhan, sulit untuk mengukur berapa lama resesi biasanya berlangsung. Namun, rata-rata resesi pasca Perang Dunia II berlangsung selama 11 bulan.
Meskipun tidak menyenangkan dan mengkhawatirkan, resesi adalah kejadian alami dalam ekonomi modern. Umumnya, berakhirnya resesi ditandai dengan titik di mana ekonomi mulai tumbuh kembali, bukan dengan kembalinya ke posisi semula sebelum resesi.
Diketahui, resesi secara global juga pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Adapun resesi yang pernah terjadi tersebut yaitu Resesi Hebat (Desember 2007 - Juni 2009), Resesi Dot-Com (Maret 2001 - November 2001), dan Resesi Perang Teluk (Juli 1990 - Maret 1991).
Baca Juga: Ancaman Resesi Ekonomi AS, Harga Minyak Anjlok 3 Persen
Indonesia sendiri masuk dalam daftar 15 Negara yang berpotensi mengalami resesi ekonomi yang berada di urutan 14 dengan presentase 3 persen. Sedangkan urutan pertama ditempati oleh Sri Langka dengan presentase 85 persen.
Demikian ulasan mengenai apa itu resesi ekonomi yang beberapa waktu belakangan ini tengah menjadi perbincangan hangat di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Kontributor : Ulil Azmi
Berita Terkait
-
Ancaman Resesi Ekonomi AS, Harga Minyak Anjlok 3 Persen
-
Meski Direspon Positif, Masyarakat AS Khawatir Kenaikan Suku Bunga Acuan Picu Resesi Ekonomi
-
Mendongkrak Ekonomi Pasca-Resesi
-
Apa itu Resesi? Ini Definisi hingga Dampak Resesi Ekonomi
-
Penjelasan Menperin Soal PHK Hantui Pekerja di Tengah Resesi Ekonomi
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
USS Jakarta 2025 x BRI: Nikmati Belanja Fashion, Sneakers dan Gaya Hidup Urban dengan Promo BRI
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Dapat Tax Holiday, Bahlil Pastikan PT Lotte Chemical Indonesia Perluas Pabrik di Cilegon
-
Menteri UMKM Tuding Bea Cukai sebagai Biang Kerok Lolosnya Pakaian Bekas Impor
-
Menperin Agus Sumringah: Proyek Raksasa Lotte Rp65 Triliun Bakal Selamatkan Keuangan Negara!
-
Cara Daftar Akun SIAPkerja di Kemnaker untuk Ikut Program Magang Bergaji
-
Presiden Prabowo Guyur KAI Rp5 T, Menperin Agus: Angin Segar Industri Nasional!
-
Selain Pabrik Raksasa Lotte, Prabowo Pacu 18 Proyek Hilirisasi Lain: Apa Saja Targetnya?
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
Harga Pupuk Subsidi Turun, Menko Pangan Apresiasi Pupuk Indonesia