Suara.com - BPJS Kesehatan berupaya untuk selalu memastikan bahwa fasilitas kesehatan yang bekerja sama dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mengedepankan mutu layanan. Salah satunya dengan melakukan proses seleksi kerja sama dengan fasilitas kesehatan, yang di dalamnya terdapat proses credentialing.
Credentialing adalah salah satu upaya BPJS Kesehatan untuk menjamin mutu layanan di fasilitas kesehatan mitranya. Hal ini disampaikan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan, Lily Kresnowati, dalam Pertemuan Nasional Asosiasi Dinas Kesehatan (Adinkes), yang mengusung tema Transformasi Kesehatan dari Konsep Menuju Realitas, di Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (27/7/2022).
“Melalui proses credentialing, kami ingin memastikan bahwa pelayanan di fasilitas kesehatan, termasuk di puskesmas, memiliki mutu yang baik. Ini wujud komitmen kami untuk memastikan peserta JKN memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas, profesional dan komprehensif. Tentunya proses dan tahapan credentialing, kami selaraskan dengan ketentuan yang berlaku,” ujar Lily.
Terdapat beberapa unsur kriteria teknis dalam proses credentialing yang harus dipenuhi. Kriteria tersebut antara lain, terpenuhinya sumber daya manusia, sarana prasarana yang memadai, sistem dan jaringan komunikasi, peralatan medis, obat-obatan, penanganan keluhan hingga komitmen layanan.
Credentialing dilakukan oleh tim BPJS Kesehatan dengan melibatkan Dinas Kesehatan dan/atau Asosiasi Fasilitas Kesehatan.
“Selain itu, ada pula persyaratan wajib yang harus dipenuhi oleh Puskesmas, antara lain Surat Izin Operasional yang masih berlaku, Surat Izin Praktik bagi tenaga kesehatan, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan sertifikat akreditasi. Akreditasi atau komitmen mutu merupakan salah satu persyaratan wajib yang harus dipenuhi oleh fasilitas kesehatan sebelum dilakukan credentialing,” tegasnya.
Lily berharap, Adinkes memberikan dukungan kepada fasilitas kesehatan yang belum memiliki Surat Izin Operasional dan sertifikat akreditasi sebagai syarat wajib untuk bekerja sama dalam Program JKN.
Selain itu, ia mengajak Adinkes mendorong puskesmas untuk meningkatkan sarana dan prasarana guna mendukung pelayanan kesehatan yang makin bermutu bagi peserta JKN.
Ketua Adinkes Jawa Tengah, Siti Wahyuningsih menyampaikan, pihaknya berkomitmen untuk mewujudkan mutu layanan yang semakin baik. Ia menerangkan, Kementerian Kesehatan juga memiliki program yang ditujukan untuk peningkatan kualitas fasilitas kesehatan.
Baca Juga: Dirut BPJS Kesehatan Sebut Masih Ada Tantangan dalam Pemanfaatan E-Health Pasca Pandemi
Menurutnya, apabila program tersebut bisa dikolaborasikan dengan credentialing maka kualitas akan otomatis terdongkrak naik. Ia menegaskan, masyarakat berhak dan harus mendapatkan layanan yang semestinya.
“Kami mendukung berbagai upaya untuk peningkatan mutu layanan. Apabila berbagai program peningkatan mutu kita kolaborasikan maka akan menjadi hal yang sangat baik. Kami juga berharap, kerja sama dan kolaborasi antara BPJS Kesehatan dan Adinkes mampu membawa hal positif yang bermanfaat bagi peserta JKN,” ucapnya.
Berita Terkait
-
Skema Sharing Iuran Jadi Wujud Kolaborasi BPJS Kesehatan dan Pemda Brebes
-
Permudah Masyarakat Dapatkan Data Layanan Kesehatan Terintegrasi, Kemenkes Luncurkan Platform SatuSehat
-
BPJS Kesehatan Mendengar 2022 Jaring Masukan tentang Pengelolaan JKN ke Depan
-
Resmi Dilantik, Ketua Dewas BPJS Kesehatan Siap Tancap Gas Optimalkan Program JKN
-
Kuota BPJS Kesehatan Bakal Dipangkas, Orang Miskin Dilarang Sakit
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Pindar dan Rentenir Bikin Ketar-ketir, Mengapa Masih Digemari Masyarakat?
-
Program MBG Jadi Contoh Reformasi Cepat, Airlangga Pamerkan ke OECD
-
Bantuan Logistik Rp600 Juta Mengalir ke Wilayah Terdampak Banjir di Sumatra
-
Kisah Muhammad Yusuf, AgenBRILink Sebatik yang Permudah Akses Keuangan Masyarakat Perbatasan
-
Meski Ada Israel, Airlangga Ngotot Indonesia Tetap Masuk Keanggotaan OECD
-
Harga Minyak Menguat Lagi: AS Bersiap Tambah Pencegatan Kapal Tanker Venezuela
-
Cara Mendapatkan Promo Shopee 12.12, Trik Jitu Biar Gak Kehabisan Diskon
-
Harga Tiket Pesawat Meroket Meski Pemerintah Bilang Ada Diskon Nataru, Apa yang Terjadi?
-
Progres Pemulihan Listrik Pasca-Bencana: Aceh 33 Persen
-
OJK Proses Izin Dua Calon Lembaga Bursa Aset Kripto, Siapa Saja?