Suara.com - Belakangan, proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung jadi sorotan karena pembengkakan biaya proyek yang diprediksi membebani keuangan negara.
Rencana awalnya, proyek kereta cepat memakan dana sebesar 6,07 miliar dolar AS atau sekitar Rp86 triliun. Namun, belakangan biaya proyek tersebut membengkak jadi 8 miliar dollar AS atau setara Rp 114,24 triliun.
Pada 2019 lalu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno pernah melontarkan pujian kepada China atas peran mereka dalam proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung melalui PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC).
"Kita berterima kasih kepada Tiongkok yang yakin partnership ini bisa berjalan dengan baik. Ini semua tidak bisa terjadi kalau tidak ada kepercayaan dari kedua belah pihak, partnership yang saling menguntungkan bagi kedua negara," ujar dia saat hadir dalam peletakan girder pertama proyek tersebut di Kabupaten Bekasi, Senin (30/9/2019).
Ia bahkan menceritakan saat PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) yang berperan sebagai pembuat tiang pancang jalur layang sebelumnya belajar dari perusahaan konstruksi China, Sinohydro.
"Partnership yang sebaik-baiknya harus kita manfaatkan betul. Saya lihat Wika belajar banyak, karena sekarang Wika bisa buat kaki (tiang pancang) yang bentuknya enggak kotak-kotak. Tapi cantik, ada lekukan," puji Rini.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Duta Besar TIongkok untuk RI, Xiao Qian karena menurut Rini sosok itu kerap memberi tanggapan proyek tersebut.
"Tidak terlepas kerja kerasnya Pak Dubes sejak datang. Bawa catatan, ini belum lho Bu. Kalau tidak saya juga lupa. Sering kali kalau anak buah saya sendiri suka takut ngasih tahu kalau ada yang belum selesai," kata dia.
Kekecewaan Jepang
Baca Juga: Presiden Xi Dan Biden Bicara Via Telepon, Sebut AS Tak Akan Dukung Kemerdekaan Taiwan
Kerjasama antara Indonesia dengan China sempat membuat Jepang kecewa berat. Pasalnya, sebelum China, Jepang sudah menawarkan proposal pembangunan ke pemerintah Jokowi melalui Japan International Cooperation Agency (JICA).
Jepang kala itu bahkan sudah mengeluarkan modal sebesar 3,5 juta dolar AS untuk mendanai studi kelayakan. Namun, tiba-tiba, China muncul dengan klaim studi kelayakan untuk proyek yang sama.
Mantan Menteri BUMN Rini Soemarno jadi salah satu pihak yang amat mendukung China sebagai 'penggarap' proyek kereta cepat, dibandingkan Jepang.
Presiden Jokowi lantas memilih China yang justru menawarkan bunga pinjaman lebih tinggi daripada proposal dari Jepang.
Saat ini, pertimbangan pemerintah Indonesia lantaran China berjanji proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung tidak akan menggunakan uang APBN melainkan melalui skema murni business to business (B to B) antar BUMN kedua negara.
Namun, kini proyek ambisius itu justru melenceng dari perjanjian kedua negara karena biayanya yang membengkak hingga berpotensi membebani APBN.
Berita Terkait
- 
            
              Proyek Kereta Cepat Ternyata Sudah Ditolak, Tapi Rini Soemarno Ngotot Lanjut
 - 
            
              Stafsus Bantah Menteri Erick Thohir Mau Bersihkan Orang-orang Rini Soemarno
 - 
            
              Erick Thohir Jadi Menteri BUMN, Rini Soemarno Nangis Terisak-isak
 - 
            
              Erick Thohir Resmi Jadi Menteri BUMN Geser Rini Soemarno
 - 
            
              Terjaring OTT KPK, Rini Soemarno Tunjuk Seger Budiarjo Pimpin PTPN III
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Ada Kabar Baik Buat Pemegang Saham GOTO
 - 
            
              Syarat Penerima BSU dan Cara Cek Resmi via Kemnaker
 - 
            
              Saham Big Caps dan Prajogo Pangestu Dorong Reksadana Syailendra Meroket dalam Sehari
 - 
            
              Bitcoin Terjun Bebas! 1 Miliar Dolar AS Lenyap Akibat Likuidasi, Apa yang Terjadi?
 - 
            
              Public Expose Waskita Karya: Perkuat Kontribusi dalam Pembangunan Bangsa, NKB Mencapai Rp5,6 Triliun
 - 
            
              OJK Catat Sektor Perbankan Tetap Sehat, NPL Minim dan CAR Kuat
 - 
            
              Bahlil Laporkan Progres Listrik Desa dan Lifting Minyak ke Presiden
 - 
            
              Kasus Fraud Maybank, OJK: Ini Masalah Serius!
 - 
            
              Telkom Indonesia Bersinergi dengan Kampus Mendorong Transformasi Digital Berbasis AI
 - 
            
              BLT Kesra Rp900 Ribu Mulai Cair! Cek Status Penerima dan Solusi Jika Dana Belum Diterima