Suara.com - Harga emas dunia bergerak labil pada perdagangan hari Rabu, tertekan penguatan dolar dan imbal hasil US Treasury karena komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve menarik logam lebih jauh dari level tertinggi satu bulan pada sesi terakhir.
Mengutip CNBC, Kamis (4/8/2022) harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD1.761,76 per ounce berfluktuasi di kisaran USD20, sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup turun 0,7 persen menjadi USD1.776,4.
Indeks Dolar (Indeks DXY) naik 0,2 persen membuat emas yang dihargakan dalam greenback lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Imbal hasil US Treasury 10-tahun juga melonjak ke level tertinggi dalam hampir dua minggu.
"Beberapa pejabat The Fed mengulangi sikap agresif, yang menjaga arus masuk (dalam emas) terbatas," ujar Edward Moya, analis OANDA.
"Namun, ketakutan resesi global akan mengakhiri kenaikan suku bunga agresif ini, jadi emas bakal mempertahankan tren bullish," tambahnya.
Presiden Fed San Francisco, Mary Daly, Rabu, mengatakan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin bulan depan akan masuk akal, jika ekonomi berkembang seperti ekspektasi.
Lingkungan suku bunga yang tinggi membuat emas kurang menarik karena tidak memberikan imbal hasil.
Sementara itu memburuknya hubungan antara Washington dan Beijing atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan mendorong emas ke level tertinggi sejak 5 Juli pada sesi Selasa di USD1.787,79.
Emas dianggap sebagai investasi yang aman di tengah ketidakpastian geo-politik dan ekonomi.
Baca Juga: Anjlok Rp 6.000, Harga Emas Antam Hari Ini Jadi Rp 978.000/Gram
Investor menunggu data ketenagakerjaan Amerika yang akan dirilis pada Jumat.
"Angka ketenagakerjaan Jumat sepertinya akan menawarkan kejelasan lebih lanjut tentang apa yang kemungkinan terjadi pada jalur pengetatan The Fed, dengan kejutan sisi atas kemungkinan akan memperkuat ekspektasi bank sentral yang lebih hawkish dan karenanya membebani emas," kata Ricardo Evangelista, analis ActivTrades.
Sementara itu harga perak di pasar spot naik 0,2 persen menjadi USD20,00 per ounce, platinum menguat 0,5 persen menjadi USD898,21, sementara paladium merosot 1,8 persen menjadi USD2.024,73.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Ignasius Jonan 2 Jam Bertemu Prabowo, Bahas Proyek Kereta Cepat Bareng AHY?
-
Jadwal Pembagian Dividen AVIA, Tembus Rp 600 Miliar untuk Pemegang Saham
-
BRI Peduli dan YBM BRILian Salurkan Bantuan Tanggap Darurat Banjir Sukabumi
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Menkeu Purbaya Sebut Krisis China Tak Mungkin, Singgung Sistem Komunis
-
Menkeu Purbaya Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV Tembus 5,5 Persen
-
Produsen Vaksin Global Bakal Gunakan AI Demi Hadapi Pandemi Berikutnya
-
Suara dari Timur: Mengenang Ajoeba Wartabone dan Api Persatuan Indonesia
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi