“Sebenarnya proyek PLTP membutuhkan lahan yang relative kecil daripada jenis EBT yang lain. Namun, hal ini membuat kegiatan eksplorasi tidak dapat dilakukan karena terkendala isu pembukaan lahan dan pemakaian air untuk kegiatan pengeboran eksplorasi panas bumi,” katanya.
Tantangan berikutnya adalah efisiensi biaya pengembangan proyek PLTP untuk meningkatkan daya saing harga listrik panas bumi. Saat ini, teknologi EBT semakin murah sehingga proyek PLTP juga harus dapat tetap kompetitif dengan pembangkit EBT lainnya.
“Hal ini juga bertujuan untuk dapat menyediakan akses energi yang terjangkau bagi masyarkat luas,” jelas Dadan.
Persoalan lain adalah cadangan panas bumi yang terbukti tidak sesuai dengan perencanaan dan keterbatasan demand listrik setempat. Dadan mengatakan, pemerintah terus mendorong agar demand listrik pada sekitar proyek pengembangan panas bumi berkembang untuk mendorong perekonomian setempat.
“Belum lagi tantangan lain seperti isu sosial dan perizinan. Pada beberapa lokasi proyek PLTP terdapat resistensi masyarakat,” katanya.
Menurut Yuniarto, pengembangan panas bumi di Indonesia dapat dilakukan lebih cepat apabila tercipta kolaborasi dan sinergitas yang harmonis dan baik dari semua pemangku kepentingan yang terkait baik langsung maupun tidak langsung. Potensi panas bumi yang kebanyakan terletak di “remote area” dapat diperlakukan sebagai pemantik untuk percepatan pengembangan wilayah, dimana pengembangan panas bumi yang berkearifan lokal telah terbukti juga meningkatkan aksesibilitas bagi masyarakat sehingga membuka banyak peluang ekonomi bagi daerah.
"Dengan demikian, kolaborasi yang baik dari semua pemangku kepentingan tersebut akan dapat mempercepat pemanfaatan potensi panas bumi yang ada di Indonesia," ujar Yuniarto.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Ekonom Bongkar Strategi Perang Harga China, Rupanya Karena Upah Buruh Murah dan Dumping
-
Sosok Rahmad Pribadi: Dari Harvard Hingga Kini Bos Pupuk Indonesia
-
Laba SIG Tembus Rp114 Miliar di Tengah Lesunya Pasar Domestik
-
Sepekan, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1 Triliun
-
Laba Bank SMBC Indonesia Anjlok Jadi Rp1,74 Triliun
-
Produsen Indomie Kantongi Penjualan Rp90 Triliun
-
OJK Bongkar Maraknya Penipuan Digital, Banyak Pelaku Masih Berusia Muda
-
Bank Mega Syariah Catat Dana Kelolaan Wealth Management Tembus Rp 125 Miliar
-
Pertamina Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen, Lemigas Beberkan Hasil Uji Pertalite di Jawa Timur
-
Naik Tips, OCBC Nisp Catat Laba Rp3,82 Triliun