Suara.com - Di usianya yang menyentuh 31 tahun, PT Surveyor Indonesia (PTSI) menjadi salah satu BUMN yang terus bertransformasi. Upaya ini dilakukan dalam rangka menciptakan bisnis berkelanjutan.
Kini, PTSI terus bertransformasi guna mengakselerasi protofolio yang ada dan terus bergerak maju dengan mengandalkan kreativitas dan inovasi dari kekuatan brain capital dan digitalisasi.
Transformasi terbesar yang terjadi di PTSI ketika Pemerintah secara resmi membentuk Holding BUMN Jasa Survei, dengan telah dikeluarkannya PP No 66 Tahun 2021 dan dilaksanakannya inbreng saham PT Sucofindo dan PTSI ke PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI, selaku induk holding.
Hingga Mei 2022, PTSI menyiapkan sejumlah agenda transformasi, mulai dari Bussiness Portfolio Management, Organization and Bussiness Process, HC & Capabilities, Culture & Communication Strategy, hingga Asset Optimisation.
Dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), perseroan menargetkan adanya peningkatan pendapatan yang signifikan, melalui perubahan model bisnis dan efisiensi yang diterapkan.
Direktur Utama SI, M. Haris Witjaksono mengatakan, sebagai agent of development, sekaligus menjawab berbagai tantangan, Surveyor Indonesia telah mengembangkan Layanan Jasa SURE atau Sustainability Services guna mendukung keberlanjutan multi-stakeholders.
Tak hanya itu, PTSI juga menyelenggarakan program rating and awarding melalui Integrated-Sustainability Indonesia Movement (I-SIM) untuk Pemerintah Kota, Korporasi, Kawasan Industri dan Komoditas Berkelanjutan.
"I-SIM ini terdiri atas I-SIM for Cities yaitu skema rating & awarding pencapaian SDGs di tingkat Pemerintah Kota, I-SIM for Corporations adalah skema rating & awarding ESG & SDGs, untuk pelaku bisnis dalam mencapai pertumbuhan berkelanjutan, akses pembiayaan berkelanjutan & daya saing menghadapi perubahan iklim," ujar M. Haris.
Kemudian, I-SIM for Industrial Parks yaitu skema rating & awarding ESG & SDGs, untuk mendorong industri hijau dan sesuai aspek pembangunan berkelanjutan, sejalan dengan lingkup pengawasan dan pengendalian industri.
Baca Juga: Surveyor Indonesia Bidik Pendapatan Rp1,73 Triliun Tahun Ini
Serta, I-SIM for Commodities yaitu rating & ketertelusuran (traceability) untuk komoditas berkelanjutan berbasis ESG & SDGs.
Menurutnya, metodologi I-SIM telah dikembangkan melalui kolaborasi dan koordinasi dengan berbagai pihak. Di antaranya, Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), Seknas SDGs Bappenas, Kementerian Luar Negeri, Biro Pusat Statistik, Global Reporting Initiatives (GRI), SDGs Academy, Nasdaq dan lain-lain.
"Timeline I-SIM meliputi kegiatan data entry & assessment melalui digital platform, verification on-site atau on-desk, scoring & rating, serta awarding untuk memberikan penghargaan atas kolaborasi multi-stakeholders dalam pencapaian SDGs & ESG," bebernya.
Langkah inovasi dan transformasi Surveyor Indonesia ini langsung mendapat apresiasi dari Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar. Dia menyampaikan bahwa untuk menghadapi tantangan Global yang terus menghimpit, seluruh stakeholder harus meningkatkan sinergi dan kolaborasi.
"Sama dengan beberapa tokoh lainnya juga menaruh perhatian yang sama yaitu sinergi dan kolaborasi multistake holder perlu ditingkatkan dan dimaksimalkan seperti yang dilakukan Surveyor Indonesia dalam peluncuran Sustainability Services (SURE) ini," tambahnya.
Sementara itu, Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) akan mendukung PT Surveyor Indonesia, sebagai badan usaha milik Pemerintah sekaligus pihak independen yang terpercaya dalam menyelenggarakan program rating & awarding melalui Integrated-Sustainability Indonesia Movement (I-SIM) for Cities.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Sertifikat Tanah Ganda Paling Banyak Keluaran 1961 Hingga 1997, Apa Solusinya?
-
Optimalkan Nilai Tambah dan Manfaat, MIND ID Perkuat Tata Kelola Produksi serta Penjualan
-
Kasus Sertifikat Tanah Ganda Merajalela, Menteri Nusron Ungkap Penyebabnya
-
3 Altcoin Diprediksi Bakal Meroket Pasca Penguatan Harga Bitcoin US$ 105.000
-
MEDC Mau Ekspor Listrik ke Singapura
-
BRI Peduli Salurkan 637 Ambulans Lewat Program TJSL
-
Tidak Semua Honorer, Hanya Tiga Kriteria Ini Berhak Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
-
Prediksi Harga Emas Pekan Depan: Was-was RUU Trump, Emas Lokal Bakal Ikut Melemah?
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
BUMI Jadi Incaran Asing, Bukukan Net Buy Terbesar Ketiga di BEI Sepekan Terakhir