Suara.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mendorong peran Kamar Dagang dan Industri Jawa Tengah (Kadin Jateng) untuk mengatasi lonjakan harga cabai. Menurut Ganjar, Kadin Jateng mesti aktif dalam mendukung penurunan harga komoditas ini.
Ganjar menjelaskan, saat ini cukup banyak perantara dalam bisnis cabai di Jateng. Dengan dukungan dari Kadin Jateng, Ganjar berharap perantara tersebut bisa dipangkas, sehingga pengendalian harga cabai bisa lebih mudah dilakukan.
"Mungkin kalau itu bisa pendek, rasa-rasanya pengendaliannya jauh akan lebih mudah karena pengambil untungnya tidak terlalu banyak," kata Ganjar di Majapahit Convention, Kota Semarang, Jateng, Kamis (11/8/2022).
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, perantara dalam bisnis ini bisa diganti dengan perkembangan teknologi melalui digitalisasi. Menurut Ganjar, digitalisasi juga menyesuaikan market yang saat ini tersedia.
"Kemarin pelaku ini (pengusaha cabai) menyampaikan ke saya 'wah ini mediomannya bisa lima pak'. Kalau itu bisa kita turunkan menjadi dua dengan digitalisasi," kata Ganjar.
"Dengan melihat market potential yang ada, dan bisa menemukan antara petani dan pedagang atau pembeli nanrinya secara lebih dekat lagi dengan tidak adanya perantara, mungkin itu bisa membantu," sambungnya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar menghadiri pengukuhan pengurus Kamar Dagang dan Industri Jawa Tengah (Kadin Jateng) periode 2022 hingga 2027. Ganjar meminta pengurus baru segera rapat kerja dan menyiapkan program terbaru, termasuk mengatasi persoalan harga cabai.
"Saya titipkan setelah ini segera lakukan rapat kerja, siapkan programnya, komunikasikan ke kita, agar kita bisa bekerja di lapangan bersama-sama," tuturnya.
Ganjar pun mengajak Kadin Jateng melakukan berbagai review di berbagai sektor industri perdagangan. Menurut Ganjar, review dari para profesional bisnis di Kadin Jateng dapat menjadi pertimbangan untuk menyempurnakan kebijakan ke depan.
Baca Juga: Harga Cabai Rawit di Batam Sudah Turun Rp85 Ribu Per Kilogram
"Saya ajak tadi segera lakukan review sektor-sektor tertentu bahkan subsektor tertentu sampai kebijakannya versi pengusaha, versi kamar dagang dan industri," tuturnya.
Sebelumnya, Ganjar sudah melakukan pengecekan harga cabai di Pasar Wage dan Pasar Pembimbing wilayah Kota Purwokerto, Banyumas, Jateng. Dalam pengecekan tersebut, Ganjar mendapati harga cabai berkisar Rp 60 ribu hingga Rp 70 ribu per kilogram.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!