Suara.com - Pengusaha pelayaran yang tergabung dalam Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) menilai industri pelayaran ikut menghadapi ketidakpastian yang timbul akibat adanya gejolak-gejolak di dunia.
Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto menjelaskan, ketidakpastian industri pelayaran nasional saat ini tidak lepas dari situasi global maupun nasional, seperti masih adanya penyebaran Covid-19.
Selain itu, krisis energi dan pangan yang memicu inflasi dan ancaman resesi di banyak negara sebagai dampak Perang Rusia-Ukraina.
"Kolaborasi dan sinergi merupakan kunci keberhasilan untuk melewati setiap tantangan di dunia usaha pelayaran yang kini kian dinamis dan penuh ketidakpastian," ujar Carmelita di Jakarta, Kamis (11/8/2022).
Selain tantangan-tantangan ini, tutur dia, INSA juga berupaya untuk terus berkontribusi positif bagi negara khususnya dalam menyongsong Indonesia Emas pada 2045 mendatang.
Indonesia di 2045 diprediksi menjadi negara dengan pendapatan tinggi dan salah satu negara PDB terbesar di dunia. PDB Indonesia diprediksi akan jadi terbesar ke-4 di dunia, dengan pertumbuhan 5,7% per tahun pada saat itu.
"INSA selalu berkomitmen untuk terus berupaya berkontribusi positif untuk kemajuan Indonesia di 2045 kelak," kata dia.
Dalam hal ini, Carmelita bersyukur atas eksistensi INSA selama lebih dari setengah abad. Capaian ini tentu tidak lepas dari dukungan dan kerja sama seluruh pihak, khususnya para pengurus INSA baik yang berada di DPP maupun pengurus yang berada di DPC di seluruh Indonesia.
"Dukungan seluruh elemen telah membuat INSA kian kuat dan solid hingga saat ini," katanya.
Baca Juga: Perusahaan Pelayaran Asing Tidak Mau Angkut Briket Arang Ekspor Indonesia
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!