Suara.com - Petani kelapa sawit di Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan berharap, pengusaha atau perusahaan yang membeli tandan buah segar (TBS) dari kebun rakyat mengikuti peraturan yang ditetapkan pemerintah.
Salah seorang petani bernama Andri menyebut, saat ini harga TBS jauh di bawah yang ditetapkan pemerintah. Kondisi itu tidak sesuai dengan komitmen perusahaan yang berjanji bakal membeli TBS dari petani sesuai arahan pemerintah.
"Sebenarnya ini sudah menjadi persoalan klasik yang tak pernah tuntas. Dulu kami diamkan saja, karena masih dinilai wajar, tapi kini sangat jomplang," ungkap Andri.
Sejak sebulan lalu, harga TBS dari perkebunan rakyat di Incasi Raya hanya Rp950 per Kilogram, meski di daerah lain sudah menyentuh Rp1.872 per Kilogram.
Bahkan, harga yang ditetapkan pemilik HGU perkebunan kelapa sawit terluas di Pesisir Selatan itu masih jauh di bawah pabrik lain yang mencapai Rp1.630 per Kilogram.
Berdasarkan penetapan harga periode IV atau 22 Agustus-31 Agustus untuk sawit berusia tiga tahun tercatat sebesar Rp.872,91 per Kilogram. Usia empat tahun Rp2.106,43 per Kilogram dan 5 tahun Rp2.230,81 per Kilogram.
Untuk sawit berusia enam tahun Rp2.255,38 per Kilogram, umur tujuh tahun. Rp2.271,40 per Kilogram, usia delapan tahun Rp2.461,23 per Kilogram. Rp2.496,84 per Kilogram dan 10 tahun-20 tahun R2.496,84 per Kilogram. Usia 21 tahun Rp2,419,29 per Kilogram.
Sawit yang berumur 22 tahun-25 tahun masing-masing Rp 2.410,81 per Kilogram, Rp2.378,40 per Kilogram dan Rp2.256,96 per Kilogram.
Menurutnya, kebijakan perusahaan yang tidak membeli harga sesuai pasaran itu berdampak serius terhadap perekonomian masyarakat sekitar, khususnya warga transmigrasi Lunang dan Silaut.
Baca Juga: Pabrik Kelapa Sawit Baru di Pasaman Barat Segera Dibangun Pakai Dana LPDB
Betapa tidak, sebagian besar masyarakat menggantungkan kehidupan ekonomi keluarganya pada perkebunan kelapa sawit. Sementara di lain sisi harga kebutuhan pokok dan biaya produksi kian tinggi.
"Ditambah lagi beberapa waktu lalu harga sempat menyentuh Rp600 per Kilogram, di tengah kebutuhan keuangan cukup tinggi seiring masuknya tahun ajaran baru," tutur dia.
Seorang warga lainnya menyebut, seharusnya Incasi Raya lebih meningkatkan perhatian pada masyarakat, khususnya petani kelapa sawit yang ada di sekitarnya.
Apalagi sebagian besar HGU Incasi Raya berada di Kecamatan Silaut dengan luasan ribuan Hektare, meski tidak dipungkiri ada dana coorporate social responsibility (CSR) yang dikeluarkan perusahaan.
Karena itu mereka meminta perusahaan menjadikan penetapan harga yang dibuat pemerintah sebagai acuan pembelian TBS dari kebun rakyat, sehingga bermanfaat secara langsung bagi masyarakat.
Selain itu petani berharap pada para pengampu kebijakan di daerah itu agar menjadikan persoalan harga TBS perkebunan rakyat sebagai salah satu program prioritas.
Berita Terkait
-
Tarif Pungutan Ekspor Sawit Gratis Diperpanjang
-
Kabar Gembira buat Bos Sawit, Gratis Tarif Pungutan Ekspor CPO Diperpanjang
-
Kumpulkan Brondolan Sawit hingga 45 Karung, Tiga Karyawan di Rokan Hilir Dibekuk
-
Pabrik Kelapa Sawit Segera Dibangun di Pasaman Barat, Ini Alasannya
-
Pabrik Kelapa Sawit Baru di Pasaman Barat Segera Dibangun Pakai Dana LPDB
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Gaji Petani Kakao Indonesia Bisa Tembus Rp 10 Juta per Bulan, Ini Rahasianya
-
Premini: Akun Keuangan Digital Terverifikasi untuk Remaja 13 - 17 Tahun Hasil Inovasi DANA
-
Faber Instrument Hadirkan Inovasi Audio Kayu Jati Melalui Ekosistem BRI UMKM EXPO(RT)
-
Menperin Sebut Investasi Asing Menguat ke Industri Manufaktur
-
Purbaya Temui Bahlil, Bahas Potensi Kekurangan LPG 3Kg Jelang Nataru
-
Kemenkeu Siapkan Peremajaan Lahan Kakao 5.000 Hektar di 2026
-
Target Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari di 2029, ESDM Ajak Investor Garap 108 Cekungan Migas
-
Profil Ira Puspadewi yang Dapat Rehabilitasi Prabowo usai Divonis 4,5 Tahun Penjara.
-
Mentan Soroti Jalur Tikus Usai Tuding Impor Beras Ilegal di Sabang dan Batam
-
Kabar Skema PPPK Paruh Waktu Dihapus Permanen! Siapa yang Paling Terdampak?