Suara.com - Pertamina NRE (PT Pertamina Power Indonesia) dan salah satu anak perusahaan dari PT Jababeka Tbk, yakni PT Jababeka Infrastruktur melakukan penandatanganan kontrak untuk pengembangan green industrial cluster di Kawasan Industri Jababeka di Cikarang. Tahap awal yang dilakukan oleh keduanya adalah melalui pemasangan PLTS Atap.
Penandatanganan dilakukan oleh Dannif Danusaputro sebagai CEO Pertamina NRE dan Agung Wicaksono sebagai Managing Director Jababeka Infrastruktur. Turut menyaksikan penandatanganan tersebut adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI Arifin Tasrif serta Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
“Saya mendorong lebih banyak kemitraan global tidak hanya antara sektor swasta, tetapi juga dengan sektor publik untuk mempercepat implementasi. Kami berharap kemitraan hari ini dapat mendorong lebih banyak aksi bisnis melalui kerja sama kolaboratif antara sektor publik dan swasta,” ungkap Arifin dalam sambutannya.
“Kolaborasi ini sejalan dengan target pemerintah dalam transisi energi. Di samping itu, proyek ini akan memberikan benefit bagi tenant industri di Kawasan Industri Jababeka - Cikarang dalam meningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan.” kata Nicke.
Senada dengan Nicke, Dannif mengatakan bahwa Green industrial cluster merupakan salah satu fokus bisnis masa depan Pertamina NRE.
“Kami sangat menyambut baik sinergi strategis ini, mengingat project ini mendukung upaya penurunan emisi. Pertamina NRE sangat antusias untuk menyediakan solusi bagi industri yang memiliki komitmen untuk meningkatkan pemanfaatan energi hijau,” tutur Dannif.
Penandatangan kontrak tersebut merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman yang ditandatangan oleh Pertamina dan PT Jababeka Tbk pada 18 Januari 2022 lalu. Kedua entitas memiliki visi yang sama dalam mendukung upaya transisi energi dan mencapai target nasional net zero emission tahun 2060.
Sekedar informasi, PT Jababeka Tbk merupakan pengembang dan mengelola area kawasan Jababeka di Cikarang – yang merupakan ‘rumah’ dari lebih dari 2000 tenant industri yang berasal dari 30 negara –, Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, Kawasan Ekonomi Khusus Kendal, dan Kawasan Ekonomi Khusus Morotai. Untuk pengembangan PLTS sendiri pada keseluruhan kawasan tersebut punya potensi sampai kapasitas 75 MW.
“Penyediaan infrastruktur bagi kawasan industri adalah bisnis utama dari PT Jababeka Infrastruktur seiring dengan komitmen pemerintah untuk transisi energi, kami mengambil langkah nyata dengan pemanfaatan energi surya sebagai energi terbarukan. PLTS pertama di Jababeka Infrastruktur ini akan dibangun di atap fasilitas Water Treatment Plant. Dengan ini kami berkolaborasi bersama Pertamina NRE dan mendukung peran PLN dalam transisi energi,” ujar Agung.
Baca Juga: Hemat Rp6 Triliun di Tengah Mahalnya Harga Minyak, Pertamina Dinilai Sukses Lakukan Perubahan
Saat ini semakin meningkat kebutuhan dari industri untuk meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan, terutama industri yang telah memiliki komitmen global untuk berpartisipasi dalam upaya mengendalikan perubahan iklim. Dengan visi Jababeka untuk menjadi pionir dalam green industrial estate, kolaborasi ini menjadi sangat sejalan.
Pertamina NRE sendiri memiliki komitmen kuat mengimplementasikan environment, social, and governance (ESG). Komitmen ini tampak dari upaya agresif Pertamina NRE untuk mengawal transisi energi, baik di dalam maupun di luar Pertamina Group. Di dalam Pertamina Group, Pertamina NRE berkolaborasi dengan subholding Pertamina lainnya untuk mengurangi penurunan emisi karbon di area operasi melalui pemanfaatan PLTS. Sedangkan di luar Pertamina Group, Pertamina NRE berkolaborasi dengan sesama BUMN untuk melakukan hal yang sama.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya