Suara.com - Dalam laporan Jakarta Property Market Update 2Q22, konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia menginformasikan bahwa pasar kawasan industri bertumbuh pada Semester I/2022.
"Dari seluruh wilayah Jabodetabek, total lahan eksisting kawasan industri pada Semester I/2022 mencapai sekitar 2 juta m2 dan kawasan Cikarang mendominasi. Tingkat okupansinya juga terus menunjukkan tren yang membaik dengan rata-rata mencapai 93 persen. Sampai akhir tahun 2022, pertumbuhan pasokan lahan industri diperkirakan sekitar 180.000 m2 yang didominasi wilayah Cikarang. Tahun depan, pasokan bertumbuh sekitar 350.000 m2, dan Cikarang masih menjadi kawasan industri yang paling menonjol," ungkap Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim.
Yunus Karim juga melanjutkan bahwa kawasan industri di sebelah timur Jakarta, seperti Cikarang, tetap populer sebagai kawasan industri, pusat logistik, dan pergudangan, karena lebih dekat dengan pusat kota, aksesibilitas mudah, dan kenyamanan yang ditawarkan.
CEO LPKR John Riady menambahkan permintaan lahan industri bertumbuh karena bisnis-bisnis yang telah berkembang yang melihat peluang melampaui pandemi Covid-19 dan para pemain ekonomi digital yang tumbuh sangat cepat yang sekaligus memperluas jaringan distribusi, gudang, pusat logistik, serta investasi-investasi lainnya.
"Dua sektor properti yang masih bertumbuh meski di tengah pandemi Covid-19 yaitu rumah tapak dan logistik yang justru semakin meningkat karena terdorong industri e-commerce," jelasnya.
Untuk menangkap peluang pasar di kawasan industri Cikarang, anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), yaitu PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK), terus mengembangkan dan menjalankan strategi segmentasi industri seiring dengan tingginya permintaan gudang serta pusat logistik. Pencapaian strategi LPCK ini tentu saja berimbas positif kepada kinerja LPKR sebagai induk usaha yang memegang 84 persen saham LPCK.
Seperti diketahui, pada tahun 2022, LPKR menargetkan pra penjualan Rp5,2 triliun, naik 5% dibandingkan tahun sebelumnya. Kontribusi pra penjualan dari lahan industri LPCK diharapkan mencapai Rp650 miliar. Adapun pada Semester I/2022, LPKR sudah merealisasikan pra penjualan sebesar Rp2,48 triliun, dengan kontribusi lahan industri mencapai Rp149 miliar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Perusahaan RI Bakal Garap Proyek Kabel Laut Jakarta-Manado
-
Baksos Operasi Katarak BCA Bangun Harapan, Buka Jalan Hidup Masyarakat yang Lebih Produktif
-
Kamus Istilah Pegadaian Terlengkap, Mulai dari Marhun hingga Surat Bukti Gadai