Suara.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk terus membukukan kinerja positif dari portofolio green banking pada kuartal ketiga tahun ini. Pembiayaan sustainability loan menjadi salah satu produk pembiayaan yang cocok untuk membantu transformasi pelaku industri implementasi prinsip ekonomi berkelanjutan.
Adapun, portofolio berkelanjutan yang disalurkan BNI per Juni 2022 senilai Rp117,9 triliun untuk kebutuhan kemajuan dan pemberdayaan ekonomi sosial (UMKM), Rp16,1 triliun untuk pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan yang berkelanjutan, Rp12 triliun untuk kebutuhan Energi Terbarukan (Renewable Energy), Rp7,2 triliun dalam hal pencegahan polusi (Pollution Prevention), serta kebutuhan pendanaan berkelanjutan dengan total nilai mencapai Rp23,4 triliun.
Head of Enterprise Risk Management Bank BNI, Rayendra M Goenawan menyampaikan perseroan berkomitmen untuk mendukung pembiayaan-pembiayaan berkelanjutan (sustainability financing), maupun langkah guna memitigasi dampak perubahan iklim dan selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs).
Peran konkrit BNI di dalam mewujudkan kebutuhan pendanaan berkelanjutan di Indonesia sudah beragam diupayakan perusahaan.
Misalnya, BNI telah menggandeng Japfa Comfeed dalam penyaluran Sustainability Linked Loan, dan mulai menjadi opsi yang cukup menarik bagi debitur industri pengolahan lain yang melakukan transformasi produksi ke proses yang lebih berkelanjutan.
"Kinerja green portofolio kami tergolong positif. Terlebih dengan produk sustainability loan yang menjadi opsi paling relevan untuk transformasi proses produksi debitur top tier kami," katanya dalam Webinar Sustainability Financing Akhir Agustus lalu.
Rayendra menyampaikan, BNI juga telah menjadi bank pertama di Indonesia yang menggunakan skema kerjasama SPKLU Partnership Investor Own Investor Operate (IO2) dari PLN.
BNI mendorong pengembangan PLTS di Indonesia dan meluncurkan program pembiayaan kendaraan listrik melalui BNI Multifinance.
Perseroan telah melakukan penerbitan Green Bond dengan denominasi Rp5 triliun di Juni 2022 yang menjadi modal untuk penguatan green portofolio.
Baca Juga: BI Luncurkan Kartu Kredit Pemerintah Domestik, Apa Fungsinya?
"Tentunya banyak inisiasi baru yang potensial bagi penguatan green portofolio kami. BNI pun tentu menyelaraskan strategi sustainability financing dengan roadmap keuangan berkelanjutan tahap II dari OJK. Strategi ini terdiri dari 5 pilar yang mencakup framework berkelanjutan di BNI,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyampaikan bahwa inisiatif pembiayaan berkelanjutan begitu penting karena menciptakan pertumbuhan ekonomi inklusif, berdaya tahan ramah lingkungan dan juga sejalan dengan SDGs dari United Nations (PBB).
“Keberlanjutan lingkungan hidup dan perubahan iklim jadi perhatian kita bersama. Di sektor keuangan, perubahan iklim dapat membawa risiko fisik yang bisa merusak infrastruktur dan meningkatkan risiko kredit maupun risiko transisi yang dapat memicu instabilitas apabila tidak dimitigasi dengan hati-hati. Kebutuhan untuk menyelaraskan peralihan energi ramah lingkungan dan periode yang realistis sangat penting,” paparnya.
Dalam sesi dialogue ini, pihaknya berharap dapat memberikan berbagai perspektif tentang manfaat dari keuangan berkelanjutan. OJK berkomitmen penuh dalam mendorong keuangan berkelanjutan sehingga roadmap tak boleh berhenti pada tataran narasi semata.
“Kami di OJK telah mengeluarkan Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II untuk mendorong pengembangan satu ekosistem utuh bagi berkembangnya keuangan dan pembangunan ekonomi berkelanjutan. Selain itu, setelah menerbitkan taksonomi hijau di awal tahun, ada 2 prioritas dalam pengembangan keuangan berkelanjutan. Pertama, business matching diskusi dengan antara pelaku di sektor jasa keuangan dan sektor riil terkait dengan proyek-proyek hijau. Kedua, bauran kebijakan insentif dan disinsentif. Diperlukan insentif dan disinsentif lainnya utk mendorong pembiayaan di sektor hijau,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Harpelnas 2022, BNI Komitmen Tingkatkan Layanan Global dan Digital
-
Rombongan Silver Mom BNI Kunjungi RIS,Pimpinan Cabang BNI Metro Mendadak jadi Guide
-
Erick Thohir Kunjungi BNI Amsterdam untuk Tangkap Peluang Pasar Global
-
Hari Pelanggan Nasional, Momentum BNI Tingkatkan Layanan Global dan Digital
-
Harpelnas 2022, BNI Komitmen Tingkatkan Layanan Global dan Digital
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya