Suara.com - Harga minyak dunia kembali bergerak melemah pada perdagangan hari Selasa, karena kekhawatiran tentang prospek kenaikan suku bunga lebih lanjut dan penguncian Covid-19 yang meredam permintaan minyak.
Mengutip CNBC, Rabu (7/9/2022) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, menetap di posisi USD92,83 per barel, kehilangan USD2,91 atau 3 persen.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), naik satu sen menjadi USD86,88 per barel, dari penutupan Jumat.
WTI diperdagangkan sejak Minggu tanpa setelmen karena liburan Hari Buruh di Amerika. Harga WTI merosot lebih dari 2 persen dari waktu setelmen biasanya pada sesi Senin, data Refinitiv Eikon menunjukkan.
"Berita OPEC Plus sekarang ada di pasar dan fokus sementara beralih ke kekhawatiran ekonomi dan inflasi di antara dua faktor yang relevan adalah perpanjangan penguncian Covid di China dan keputusan suku bunga ECB Kamis," kata Tamas Varga, analis PVM.
Sebelumnya, China melonggarkan beberapa pembatasan Covid-19 tetapi memperpanjang penguncian di Chengdu, yang menambah kekhawatiran bahwa inflasi yang tinggi dan kenaikan suku bunga akan memukul permintaan minyak.
Sedangkan Bank Sentral Eropa secara luas diperkirakan menaikkan suku bunga yang tajam ketika bertemu pada Kamis.
Dolar AS yang lebih kuat, yang naik sekitar 0,6 persen karena data industri jasa Amerika lebih baik dari perkiraan, juga memberi tekanan pada harga minyak.
Data aktivitas sektor jasa mendorong ekspektasi bahwa Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga, yang dapat memicu resesi dan menurunkan permintaan bahan bakar.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Makin Tunjukan Sinyal Bearish
"Pada dasarnya, ini semua tentang pasokan yang ketat dan kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi yang mungkin terjadi di masa mendatang," kata Phil Flynn, analis Price Futures Group di Chicago.
Di sisi penawaran, tanda-tanda bahwa kesepakatan untuk mengaktifkan kembali kesepakatan nuklir Iran dengan kekuatan dunia tidak berjalan signifikan. Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Senin, mengatakan dia tidak terlalu berharap kesepakatan cepat bisa dicapai.
"Kita mungkin tidak mendapatkan pengurangan produksi OPEC jika Iran tidak membawa barel ke pasar," kata Bob Yawger, Direktur Mizuho.
Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutu yang dipimpin Rusia, dikenal sebagai OPEC Plus, Senin memutuskan untuk memangkas target produksi Oktober mereka sebesar 100.000 barel per hari (bph). Harga melesat pada sesi Jumat menjelang pertemuan dan setelah keputusan tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Melambung Tinggi, Harga Emas Dunia Bakal Dijual Rp2,18 Juta per Gram
-
Dari Sampah ke Berkah: BRI Peduli Sulap TPS3R Jadi Sumber Inovasi dan Ekonomi Sirkular
-
Tren Belanja Gen Z Lebih Doyan Beli Produk Kecantikan, Milenial Lebih Pilih Bayar Tagihan
-
Pentingnya Surat Keterangan Kerja Agar Pengajuan KPR Disetujui
-
Kurangi Hambatan Non Tarif, Bank Sentral di ASEAN Sepakat Terus Gunakan Mata Uang Lokal
-
Produksi Padi Indonesia Kalah dari Vietnam, Imbas Ketergantungan Pupuk Kimia?
-
Coca Cola PHK 600 Karyawan, Ini Alasannya yang Mengejutkan
-
Jadwal Lanjutan Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Rilis, Usai Drama Ini Tahap Berikutnya
-
Harga Emas Antam Hari Ini Belum Berubah, Masih Dijual Segini Per Gramnya
-
Pecahkan Rekor Dunia, Rumah Miliader Ini Punya Ruangan Salju Dibangun Rp33 Triliun