Suara.com - Menteri BUMN Erick Thohir meminta masyarakat untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak dan mulai beralih ke energi alternatif.
Hal ini lantaran menurutnya, Indonesia sudah tidak lagi menjadi bagian dari OPEC karena bukan negara importir BBM sejak tahun 2003, sehingga alokasi kuota BBM bersubsidi yang diberikan pemerintah setiap tahun berdampak terhadap stabilitas APBN.
"Jumlah penduduk bertambah dari berapa ratus juta (dulu) sekarang 273 juta; mobil tambah yang artinya penggunaan BBM meningkat; belum lagi industri petrochemical membutuhkan crude oil yang kita produksi untuk plastik, baju, dan lain lain. Dengan hal seperti itu, suka tidak suka kita harus mulai mengefisienkan impor, harus juga mengurangi ketergantungan dengan BBM," kata Erick saat sesi wawancara usai mengunjungi fasilitas Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC).
Ia mengatakan, kerangka kerja cetak biru yang pemerintah dorong dalam program transisi energi dari energi fosil ke energi alternatif, di antaranya mendorong penggunaan sepeda motor listrik dan mobil listrik hingga kompor induksi.
Selain itu, pemerintah juga mendorong solusi agar bahan bakar minyak bisa dicampur dengan bahan bakar nabati dari kelapa sawit yang dinamakan produk biodiesel.
Indonesia telah mengimplementasikan bahan bakar campuran solar dan minyak sawit dengan komposisi 70:30 atau biasa dikenal dengan B30 dan saat ini secara bertahap menuju B40 dengan komposisi 60 persen solar dan 40 persen minyak sawit.
Erick mengungkapkan, pemerintah juga sedang mencari solusi untuk memproduksi bahan bakar bioetanol dari gula. Menurutnya, negara tetangga Thailand sudah mampu memproduksi bioetanol sampai 12 persen, India sudah 10 persen, dan Brasil sudah 67 persen.
Bahan bakar bioetanol memiliki research octane number (RON) sampai angka 130-an yang baik untuk lingkungan karena rendah emisi karbon.
"Artinya, (gula) bisa jadi campuran seperti juga kelapa sawit, alternatif ini kami dorong. Jadi, kami mendorong kebijakan," ujar Erick, dikutip dari Antara.
Baca Juga: Tarif Angkutan Penumpang di Kalbar Naik Hingga 30 Persen
Saat ini, Indonesia memiliki target bauran energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025. Program itu selaras dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk menuju sistem energi yang lebih bersih dan berkelanjutan dengan mengurangi emisi hingga 29 persen pada tahun 2030.
Berita Terkait
-
Demo Mahasiswa Tolak Kenaikan Harga BBM di Bali Diikuti 20 Orang Selama 45 Menit
-
Demo Tolak BBM Diwarnai Aksi Bakar Ban, Mahasiswa Robohkan Pagar DPRD Bandar Lampung
-
PKS Walk-out dari Paripurna, Tolak Kenaikan BBM subsidi
-
Mahasiswa Protes BBM Naik Bakar Ban di Depan DPRD Sumut: Ini Bentuk Kami Meluapkan Kekecewaan!
-
Tarif Angkutan Penumpang di Kalbar Naik Hingga 30 Persen
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
PTAR Pengelola Tambang Emas Martabe di Tapsel, Hentikan Operasi Sementara!
-
Listrik di Sumbar Pulih 100 Persen Pascabencana: PLN Pasang 619 Tiang dan Sambungkan 30 Km Kabel!
-
23 Perizinan Tambang di Aceh-Sumbar, ESDM: Diterbitkan Pemerintah Daerah!
-
Bencana Sumatera Jadi Pertimbangan ESDM Terapkan Mandatori B50 di 2026
-
Wujudkan Kepedulian Sosial, BRI Salurkan Bantuan bagi Warga Bandung dalam Program BRI Menanam
-
Pelindo Gelar Live ISPS Code di Celukan Bawang untuk Antisipasi Narkoba hingga Cyber Attack
-
Mentan Amran Lepas 207 Truk Logistik ke Sumatra, Angkut Migor, Susu Hingga Beras
-
Pertamina: Operasional SPBU Bertahap Mulai Normal Pascabencana di Sumatera
-
Kriteria yang Tidak Layak Menerima Bantuan Meski Terdaftar di DTSEN
-
Dana P2P Lending PT Dana Syariah Indonesia Cuma 0,2 Persen, Tata Kola Semrawut?