Suara.com - Setelah soft launching LRT atau Light Rail Transit batal dilakukan pada Agustus 2022 atau bertepatan dengan HUT ke-77 Republik Indonesia, uji coba operasional kereta dalam kota tersebut kabarnya akan dilakukan pada Desember 2022. Penyebab operasional LRT Jabodetabek kembali ditunda adalah lantaran faktor kesiapan.
Kementerian Perhubungan menyebutkan uji coba diputuskan bakal ditunda enam bulan atau pada Desember 2022 setelah dilakukan peninjuana menyeluruh oleh konsultan.
Dengan berbagai pertimbangan, ada beberapa hal belum siap termasuk dari segi manajemen dan kesiapan sumber daya manusia (SDM).
Salah satunya karena LRT akan menggunakan sistem GoA3/ driverless yang belum pernah dilakukan di Indonesia. Sistem ini membutuhkan persiapan SDM yang lebih matang karena tidak cukup familiar.
Terkait sistem baru tersebut, KAI akan terlebih dahulu melakukan uji coba tanpa penumpang sebelum LRT diujicobakan kepada publik.
LRT kemudian ditargetkan beroperasi penuh pada semester pertama 2023. Kendati di luar rencana awal, keselamatan masih menjadi prioritas utama KAI.
Pembengkakan Anggaran
Seperti diberitakan sebelumnya, molornya waktu penyelesaian proyek membuat anggaran pembangunan LRT membengkak. Anggaran proyek LRT awalnya direncanakan Rp29,9 triliun.
Namun, anggaran tersebut diketahui membangkak Rp2,6 triliun menjadi Rp32,5 triliun. Pembengkakan anggaran tersebut disampaikan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Didiek Hartantyo.
Baca Juga: Dukung Transportasi Massal Elektrifikasi Kota Palembang, DFSK Gelora E Menjadi Feeder LRT
PT KAI sebagai pembayar proyek mengaku keberatan. Selain karena target operasional akhir tahun ini, perseroan tidak terlibat langsung dalam proyek pembangunan.
Sebaliknya Didiek mengatakan PT KAI hanya dilibatkan sebagai pembayar karena pemilik proyek adalah Kementerian Perhubungan dengan kontraktor PT Adhi Karya. Meski demikian, PT KAI tetap berkomitmen merampungkan salah satu proyek strategis nasional tersebut.
Awalnya, anggaran Rp29,9 triliun ini akan dibagi ke dalam dua sektor yakni Rp25 triliun untuk pembangunan prasarana, kemudian sisanya Rp4 triliun untuk menyediakan kereta.
Proyek ini berjalan atas dukungan Penyertaan Modal Negara (PMN) sekitar Rp10 triliun. Kemudian ada Rp20 triliun sisanya berasal dari kredit sindikasi 15 bank yang dibayarkan oleh KAI dengan jaminan pemerintah.
Sebelumnya, saat proyek LRT ini diluncurkan 2021 lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, menegaskan PT KAI hanya memperoleh anggaran Rp7,6 triliun. Untuk menambal sisa anggaran, pemerintah menerapkan skema pinjaman dengan bentuk Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) senilai Rp20 triliun.
Pembangunan LRT ini terwujud dari konsorsium dari, PT Adhi Karya, PT KAI, Lembaga Elektroteknika Nasional (LEN) dan PT INKA. Kerja sama ini dipercaya Menteri Budi mampu menghasilkan suatu sarana transportasi unggulan yang tidak kalah dari negara lain.
Tag
Berita Terkait
-
LRT Jabodebek Tanpa Masinis Bakal Beroperasi Juni 2023, Depo Berlokasi di Bekasi Timur
-
LRT Jabodebek Mundur Beroperasi Juni 2023 Karena Persoalan Safety
-
Perkara Safety, Bikin Operasional Perdana LRT Jabodebek Baru Siap Juni 2023
-
Jadwal Dan Jam Operasional LRT Sumsel Ditambah Mulai Hari Ini, Begini Perubahannya
-
Dukung Transportasi Massal Elektrifikasi Kota Palembang, DFSK Gelora E Menjadi Feeder LRT
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
SIG Klaim Punya Fasilitas Pemusnah Bahan Perusak Ozon Pertama di Asia Tenggara!
-
Goldman Sachs Naikkan Target Price BBRI Jadi Rp4.760 per Saham
-
Cara Cek Penerima BSU BPJS Ketenagakerjaan September 2025, Kapan Cair?
-
Dorong Ekonomi Kerakyatan, BRI Salurkan KUR Rp114,28 Triliun hingga Agustus 2025
-
Dapat Suntikan Dana dari Trump, Inggris Buka 7.500 Lowongan Kerja
-
Izin Jiwasraya Dicabut OJK, Begini Kabar Baru Nasib Nasabah Dana Pensiun
-
Update Harga Sembako Hari Ini: Bawang Merah Putih Turun, Daging Ayam Masih Mahal?
-
Capek Cetak Rekor, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles
-
The Fed Pangkas Suku Bunga, Apa Dampaknya Terhadap Perbankan Indonesia?
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!