Suara.com - Operasional transportasi massal kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek batal dimulai tahun 2022. Banyaknya, persiapan membuat operasional LRT Jabodebek ditunda hingga tahun 2023 mendatang.
Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Entus Asnawi Mukhson menjelaskan, persoalan operasional perdana LRT Jabodebek yang mundur pada tahun depan, untuk memastikan aspek keselamatan atau safety dari operasional.
Dia melanjutkan, operasional LRT Jabodebek menggunakan sistem Grid of Automation level 3 (GO3), di mana dioperasikan tanpa masinis. Sehingga, perlu persiapan-persiapan untuk memastikan safety tersebut.
"Dari hasil pembahasan kami dengan para pihak yang terkait itu diharapkan nanti bulan Juni tahun depan mulai beroperasi," ujar Entus dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (13/9/2022).
Menurut dia, sebenarnya secara fisik infrastruktur sarana dan prasar sudah hampir selesai, dengan progres mencapai 96%.
"Akhirnya yang kami kerjakan ini sistem yang dibangun adalah oleh Siemens yang lazim memang biasa dikerjakan kemudian iya kemudian dari mitra BUMN kita ada LEN," ucap dia.
Entus menyebut, bukan hanya Adhi Karya saja yang melakukan persiapan, dari sisi operator yaitu KAI juga akan melakukan kajian sistem yang akan digunakan.
"Dan juga Kementerian Perhubungan untuk sesinya juga menyelenggarakan review sehingga penyusunan dari integrasi sistem ini membutuhkan waktu menjadi lebih panjang. Kalau keretanya maupun fasilitasnya sendiri saat ini sudah siap jadi, saya kira memang penting untuk memastikan safety dari operasi," imbuh dia.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yakin kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek bisa beroperasi pada tahun ini.
Baca Juga: Integrasi Tarif, LRT Jakarta dan TransJakarta Mulai Terapkan di Jaktim
Namun, Menhub Budi tidak merinci waktu persis operasional transportasi massal baru tersebut akan dimulai.
"Pemerintah menargetkan LRT Jabodebek dapat beroperasi pada tahun 2022. Pembangunan LRT sebagai upaya pemerintah menyelesaikan masalah transportasi antarkota," ujarnya dalam Webinar yang digelar BPTJ pada Kamis (12/5/2022).
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025
-
Bolehkah JHT diklaim Segera Setelah Resign? Di Atas 15 Juta, Ada Aturan Khusus
-
Kereta Gantung Rinjani: Proyek 'Rp6,7 Triliun', Investor China Ternyata Tidak Terdaftar
-
Impor Teksil Ilegal Lebih Berbahaya dari Thrifting
-
Kilang Balikpapan Diresmikan 17 Desember, Bahlil Janji Swasembada Energi di 2026