Suara.com - Tokopedia mengungkapkan adanya lonjakan tren pembayaran produk digital seperti Pulsa, Paket Data, BPJS, Listrik, Air, dan sebagainya, selama satu tahun terakhir.
"Khusus Biaya Pendidikan dan Penerimaan Negara, Tokopedia mencatat lonjakan transaksi lebih dari dua kali lipat selama setahun ke belakang," kata Head of Sales and Operation Development (Digital Goods) Tokopedia Yosep Aditya Susanto.
Ia menambahkan, dua produk digital ini masing-masing diharapkan bisa terus membantu menjaga keberlangsungan pendidikan dan mempermudah masyarakat mengakses layanan publik serta meningkatkan penerimaan negara.
Selain itu, produk digital Tokopedia yakni Biaya Pendidikan, telah terhubung dengan 6.000 instansi pendidikan.
"Selama setahun ke belakang, Kabupaten Wajo (Sulawesi Selatan), Aceh Barat (Aceh), Padang Pariaman (Sumatra Barat) dan Mahakam Ulu (Kalimantan Timur) menjadi beberapa wilayah dengan transaksi Biaya Pendidikan tertinggi," jelas Yosep.
Pada periode yang sama, sejumlah wilayah dengan transaksi Penerimaan Negara tertinggi mencakup Kabupaten Bombana (Sulawesi Tenggara), Timor Tengah Utara dan Konawe (Sulawesi Tenggara), Pulang Pisau (Kalimantan Tengah), hingga Lombok Utara (Nusa Tenggara Barat).
Pada semester I 2022, julah pengguna produk Penerimaan Negara meningkat hampir tiga kali lipat di semester I 2022, dibandingkan periode yang sama di 2021.
Tokopedia menjadi perusahaan teknologi Indonesia pertama yang menghadirkan produk digital Penerimaan Negara. Produk ini diluncurkan pada Agustus 2019 lewat kolaborasi dengan Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Selain kategori Biaya Pendidikan dan Penerimaan Negara, produk digital Tokopedia juga mencakup fitur pembayaran E-Samsat dan PBB. Selama satu tahun ke belakang, transaksi melalui produk digital E-Samsat dan PBB masing-masing meningkat sekitar 1,5 kali lipat.
Baca Juga: Pendapatan Daerah Sulawesi Utara Dalam APBD Perubahan 2022 Rp3,81 Triliun
Wilayah Kutai Kartanegara (Kalimantan Timur), Medan (Sumatera Utara), Trenggalek (Jawa Timur), Sampang (Jawa Timur), hingga Balikpapan (Kalimantan Timur) menjadi sejumlah wilayah dengan peningkatan transaksi ‘E-Samsat’ tertinggi selama setahun ke belakang, dibanding satu tahun sebelumnya.
Di sisi lain, dalam periode yang sama, Kabupaten Kediri (Jawa Timur), Bojonegoro (Jawa Timur), Pangkal Pinang (Kepulauan Bangka Belitung), Malang (Jawa Timur) dan Makassar (Sulawesi Selatan) adalah beberapa wilayah dengan peningkatan transaksi ‘PBB’ paling tinggi.
"Kami menyambut baik tingginya antusiasme masyarakat terhadap produk digital di Tokopedia. Kami berharap puluhan produk digital kami dapat terus mempermudah masyarakat Indonesia memenuhi kebutuhannya," tutup Yosep.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Purbaya Tak Mau Lagi Bakar Baju Bekas Impor, Pilih Olah Ulang-Jual Murah ke UMKM
-
IHSG Loyo di Penutupan Jelang Akhir Pekan, Dipicu Pelemahan Ekonomi China
-
Ekonom Ungkap Data dari 'Purbaya Effect' ke Perekonomian Nasional
-
Setelah Garuda Indonesia Danantara Mau Guyur Dana Jumbo ke Krakatau Steel, Berapa Jumlahnya?
-
Purbaya Lempar ke BI soal Wacana Redenominasi Rupiah: Kemenkeu Tak Ada Strategi
-
Menkeu Purbaya Ogah Tarik Cukai Popok hingga Tisu Basah, Tunggu Ekonomi Membaik
-
Penggunaan Minyak Mentah dari Fossil Berakhir Terus Berlanjut Hingga 2050
-
Begini Nasib BUMN Sakit di Tangan Danantara
-
Layanan Digital Makin Tinggi, Bank Mandiri Hasilkan Fee Based Income Rp 5,48 Triliun
-
Pertama Kalinya Setelah Pandemi, Pertumbuhan Ekonomi China Melambat